Petaka Jalan Rusak di Jatinegara Bikin Pemotor Hilang Nyawa

Petaka Jalan Rusak di Jatinegara Bikin Pemotor Hilang Nyawa

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 05 Jul 2022 22:47 WIB
Jl Bekasi Timur yang sebelumnya rusak kini sudah diratakan. 5 Juli 2022. (Mulia Budi/detikcom)
Foto: Jl Bekasi Timur yang sebelumnya rusak kini sudah diratakan. 5 Juli 2022. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Kondisi permukaan jalan di Jalan Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur yang bergelombang memakan korban jiwa, yakni berinisial R (55). Pemotor itu tewas terlindas truk setelah jatuh dari motor diduga akibat kondisi aspal yang tak rata.

"Benar," kata Kasat Lantas Wilayah Jakarta Timur AKBP Edy Surasa saat dikonfirmasi perihal kondisi jalan penyebab korban terjatuh dari motor, Senin (4/7/2022).

Kecelakaan yang menghilangkan nyawa R terjadi pada pukul 05.30 WIB, kemarin. Tepatnya di seberang Kantor Imigrasi Cipinang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini viral di media sosial. Narasi yang beredar adalah korban oleng usai melewati jalan rusak. "Iya informasinya seperti itu (jalan bergelombang), memang dia oleng di situ. Saat jatuh lalu terlindas truk," jelas Edy.

Kronologi Singkat Kecelakaan

ADVERTISEMENT

Terpisah, Kanit Laka Lantas Wilayah Jakarta Timur, Iptu Seni, menjelaskan kronologi singkat kecelakaan. Berawal ketika korban melaju dari arah barat ke timur di Jalan Raya Bekasi, Jatinegara.

"Sesampainya dekat halte busway Imigrasi wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, diduga hilang kendali dan terjatuh. Kemudian pengemudi sepeda motor Honda Vario terlindas ban belakang kiri kendaraan truk Mitsubishi Fuso nomor polisi AD-1542-VD yang sedang berjalan lurus di sebelah kanannya," ujarnya.

Akibat kecelakaan tersebut, korban tewas di lokasi kejadian. Jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit.

Jalan Ditambal Sore Hari Usai R Tewas

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (4/7), sekitar pukul 16.45 WIB, permukaan bergelombang itu berada di bagian tengah ruas jalan. Ada bekas tambalan pada jalan rusak itu. Artinya, meski masih belum rata dengan aspal di sekelilingnya, penambalan tampak sudah pernah dilakukan.

Saat detikcom Do Your Magic mencoba melewati permukaan jalan yang rusak, kendaraan terasa menanjak. Tanjakan itu bisa membuat pemotor terjatuh jika tak stabil memegang kemudi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Jalan bergelombang itu terlihat berbentuk sepetak permukaan yang agak lebar. Gelombang yang paling tidak rata dengan posisi menanjak berada di ruas paling kiri.

Kemudian, di bagian tengah jalan tampak lebih rendah dibanding aspal sekelilingnya alias cekung. Sementara pada ruas kanan jalan juga terlihat tidak rata, namun gelombang tanjakannya tak setinggi di ruas kiri jalan tersebut.

Saat dilihat dari jauh, ruas jalan bergelombang tersebut tampak rata dengan aspal di sekelilingnya. Para pemotor terlihat melaju dengan menghindari jalan bergelombang tersebut.

Cerita Warga

Faisal (24), warga sekitar, menyebut kondisi jalan bergelombang itu sudah dua tahun lebih. Menurutnya, kondisi itu sering membuat pengendara motor terjatuh saat ingin menghindar.

"Sering (bikin pemotor jatuh) ini sehari dua kali hari ini, pertama meninggal kan pagi. Nah tadi nggak lama, jam siangan, patah kakinya jam 14.00 WIB-an. Jatuh kena lubang juga, pengaruhnya jalan terutama," kata Faisal saat ditemui di lokasi kemarin sore.

"Sering, kalau dibilang mah hampir setiap hari lah hampir setiap hari, cuma kadang lukanya nggak parah. Pagi tadi itu paling parah (korban meninggal dunia)," sambungnya.

Faisal mengatakan lalu lintas di kawasan Jalan Bekasi Timur selalu ramai oleh pengguna jalan. Dia menyebut pemotor terkadang kesulitan menghindari jalan bergelombang tersebut.

"Itu kan ada jalan gelombang nih kadang orang itu susah menghindari. Syukur-syukur kalau masih selamat, kalau yang tadi pagi kejadian ya udah meninggal," ujarnya.

Permukaan Jalan Ditambal Lalu Diratakan

Pantauan detikcom Do Your Magic di lokasi, Selasa (5/7) sekitar pukul 10.30 WIB, permukaan bergelombang di jalan tersebut tampak rata dengan aspal di sekelilingnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Para pengguna jalan seperti pemotor dan pemobil terlihat melintas pada ruas jalan yang sebelumnya bergelombang tersebut. Namun, ada pula yang memilih melintas di bagian samping jalan tersebut.

Jalan yang semula bergelombang itu kini berwarna lebih hitam dibanding aspal di sekelilingnya. Tambalan aspal baru pada jalan tersebut membuat pengguna jalan tak lagi khawatir saat melintas di atasnya.

Dinas Bina Marga Janji Monitoring Kondisi Jalan

Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyebut pihaknya melakukan perbaikan pada setiap aduan kerusakan yang diterima, termasuk pada Jalan Bekasi Timur tersebut.

"Pokoknya setelah aduan ada langsung di TL (tindak lanjuti) segera," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada detikcom, siang tadi.

Jalan bergelombang di Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jaktim, 4 Juli 2022. Kondisi jalan ini sudah mengakibatkan korban jiwa. (Mulia Budi/detikcom)Foto: Jalan bergelombang di Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jaktim, 4 Juli 2022. Kondisi jalan ini sudah mengakibatkan korban jiwa. (Mulia Budi/detikcom)

Hari mengatakan perbaikan jalan bergelombang di Jalan Bekasi Timur seberang Kantor Imigrasi Cipinang itu bakal terus dilakukan. Dia menyebut Bina Marga juga melakukan monitoring jika ada kerusakan lagi pada jalan tersebut.

"Selain itu, juga dilakukan monitoring," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan monitoring atau pengawasan itu bakal dilakukan rutin oleh Dinas Bina Marga. Dia menyebut pengawasan itu dilakukan setiap hari.

"(Monitoring dilakukan) tiap hari," ujarnya.

Warga Khawatir Jalan Rusak Lagi Kalau Hanya Ditambal

Salah seorang warga bernama Indra (43) mengaku sudah mengetahui Jl Bekasi Timur yang bergelombang itu kini telah diratakan. Indra pun sudah melintas di atas jalan tersebut.

Dia mengatakan, jika perbaikan hanya dilakukan dengan penambalan aspal, jalan itu akan kembali bergelombang. Indra bahkan menargetkan jalan itu bakal kembali bergelombang satu minggu dari sekarang.

"Cuma ya nanti kita lihat ke depannya ya kalau perhitungan saya satu minggulah, satu minggu itu akan hancur lagi itu jalan," ucapnya.

"Nanti seminggu kemudian begitu lagi, itu kan karena itu kan awalnya ada yang bilang sumur tua, dulu kan penjara ini kan sampai situ, itu penjara temboknya sampai situ. Jadi kek sumur tua, jadi walaupun ditambal, malam ditambal, ya paling seminggu udah begitu lagi karena dia rembes lagi," lanjutnya.

Selain itu, Indra menyebut perbaikan jalan bergelombang itu sudah cukup sering dilakukan. Dia mengatakan sering terjadi kecelakaan akibat jalan bergelombang tersebut.

"Pokoknya setiap kecelakaan besoknya pasti diperbaiki, seminggu kemudian begitu lagi. Sering (kecelakaan), kalau yang biasa-biasa paling tiap hari ada aja, jatuh biasa, lecet-lecet kalau yang meninggal ya sebulan bisa dua kalilah," tambahnya.

Warga lainnya, yaitu seorang pedagang bakso yang selalu mangkal di sekitar lokasi, Harjono (57), juga mengatakan harapan yang sama dengan Indra. Dia berharap perbaikan jalan bergelombang itu dilakukan pengecoran tidak sekadar ditambal.

Indra, Ali, dan Harjono, warga di sekitar Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jaktim. (Mulia Budi/detikcom)Foto: Indra, warga di sekitar Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jaktim. (Mulia Budi/detikcom)

"Dua tiga minggu tambal lagi begitu lagi, seminggu lagi ditambal lagi balik lagi begitu, kasihan juga yang kelindes kemarin," sambungnya.

Kemudian, warga lainnya yang merupakan penjual roti keliling bernama Ali (47) juga mengaku melewati jalan bergelombang itu setiap hari. Ali pun sudah melintas di jalan itu usai diratakan tadi pagi.

"Emang rusak terus kan, cepet itu rusaknya, udah dibetulin rusak lagi gitu. Udah dibetulin gelombang lagi udah dibetulin gelombang lagi," ujarnya.

Dia berharap petugas Dinas Bina Marga melakukan pemantauan rutin usai perbaikan jalan bergelombang tersebut. Dia mengaku senang jalan yang disebut kerap menimbulkan kecelakaan itu kini rata dengan aspal di sekelilingnya.

Halaman 2 dari 4
(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads