Kasus helipad 'siluman' di Pulau Panjang terus menjadi sorotan. Ketua DPRD DKI Jakarta mewanti-wanti Bupati Kepulauan Seribu Junaedi terkait masalah ini.
Sebelumnya, Junaedi berharap helipad 'siluman' di Pulau Panjang bisa menarik wisatawan. Dia pun ingin helipad dibuat permanen.
"Kalau ke depan, ya helipad harapan saya dibangun yang permanen. Sekarang kan ada tapi sementara. Ya itu, mengumpan wisata yang mungkin menggunakan helipad. Mungkin dari Pondok Cabe sama Halim. Yang takut dengan gelombang pasang bisa menggunakan heli," kata Junaedi di DPRD DKK, Senin (11/7).
Menurut Junaedi, biaya naik helikopter lebih murah dibandingkan dengan speedboat. Namun kapasitas heli lebih kecil.
"Kalau menurut saya lebih murah. Cuma dari kapasitasnya memang, boat bisa banyak, heli kapasitasnya cuma enam. Itu banyak yang dilakukan," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengkritisi pernyataan Junaedi yang menyebut tarif naik helikopter menuju Pulau Panjang lebih murah dibandingkan memakai speedboat. Prasetio menganggap Junaedi tidak memahami aturan yang berlaku.
"Sekarang mana ada tarif helikopter lebih murah daripada boat. Cek di aplikasi perjalanan, paling murah itu Rp 5 juta. Itu pun dengan durasi singkat, paling berapa menit. Ngawur, seharusnya seorang bupati paham aturan," kata Prasetio dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7/2022).
Simak halaman selanjutnya
Lihat juga Video: Apindo Menang Gugatan, Anies Dihukum Turunkan UMP DKI Jadi Rp 4,5 Juta
(dwia/eva)