Kekhawatiran Polisi soal ABG 'SCBD' Nongkrong Dini Hari Jadi Nyata

Kekhawatiran Polisi soal ABG 'SCBD' Nongkrong Dini Hari Jadi Nyata

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 12 Jul 2022 08:19 WIB
Fenomena muda mudi Citayam nongkrong di Taman Dukuh Atas Jakarta menjadi perbincangan hangat. Kini mereka menggelar Citayam Fashion Week di Jakarta.
Potret ABG Citayam nongkrong di Sudirman. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Fenomena ABG 'Sudirman-Citayam-Bojong Gede-Depok' alias 'SCBD' yang nongkrong di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menjadi sorotan. Keberadaan para ABG nongkrong hingga dini hari pun menjadi perhatian polisi.

Sebelumnya polisi telah memberikan peringatan agar para ABG nongkrong tidak lewat dari pukul 22.00 WIB demi keamanan. Kekhawatiran polisi akan munculnya kejahatan di malam hari terhadap para ABG nongkrong di Dukuh Atas jadi nyata.

Dua ABG menjadi korban pemerasan saat nongkrong di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada dini hari. Seorang pelaku ditangkap polisi di Monas, Jakarta Pusat, tidak lama setelah kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inilah Akibat Anak2 remaja( umur 13 s/d 15 thn ) nongkrong2 di Daerah Dukuh Bawah (Kolong Blora Jl. Thamrin Sudirman), menjadi korban Percurian dan penggelapan pukul 2 pagi," tulis Kapolsek Menteng AKBP Netty Rosdiana Siagian dalam Instagram pribadinya, seperti dilihat, Senin (11/7/2022).

ADVERTISEMENT

Nongkrong di 'SCBD' hingga Dini Hari

Netty mengatakan dua ABG itu menjadi korban kejahatan saat sedang nongkrong di 'SCBD' pada Minggu (10/7) sekitar pukul 01.30 WIB. Dua korban kejahatan adalah ABG berinisial A (13) dan FW (14).

"Lagi nongkrong sama teman-temannya 10 orang," kata Netty.


Baca di halaman selanjutnya: ABG nongkrong diperas.

Lihat Video: Anies soal Fenomena ABG 'SCBD': Yang Penting Jaga Kebersihan

[Gambas:Video 20detik]





ABG Nongkrong Diperas

Netty menjelaskan para ABG itu didatangi dua pria dewasa. Modus pelaku berpura-pura mencari pelaku yang memukul adiknya.

"Datang dua pelaku yang tiba-tiba bertanya kepada korban bahwa sedang mencari orang. Namun, korban mengatakan tidak tahu, lalu pelaku mengambil dua HP milik korban dengan tujuan untuk mengecek sebagai bukti benar atau tidak korban yang melakukan pemukulan terhadap adik pelaku," beber Netty.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/7) sekitar pukul 01.30 WIB. Netty mengatakan pelaku sempat membujuk korban untuk memberikan HP dengan alasan ingin membuktikan korban tidak mengenal adik pelaku.

"(Korban) dibujuk raya, namanya juga sudah larut malam, cara berpikir pasti beda, gampang terpengaruh," katanya.

Pelaku Ditangkap di Monas

Netty mengatakan pelaku sempat membawa dua HP milik korban. Dia menyebut pelaku diamankan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu siang.

"Akhirnya sekitar jam 10.00 WIB korban bertemu dengan pelaku di Monas, kemudian korban menangkap pelaku dan dibawa ke Polsek Metro Gambir, dan diarahkan ke Polsek Metro Menteng," katanya.


Baca di halaman selanjutnya: polisi peringatkan ABG nongkrong


ABG Nongkrong Jangan Lewat Jam 10 Malam


Sebelumnya, Netty mengatakan pihaknya tidak membatasi ruang ekspresi para remaja di lokasi. Namun, untuk mengantisipasi keributan, warga hanya diizinkan berkumpul hingga pukul 22.00 WIB di lokasi tersebut.

"Biasanya kita usir kalau malam hari jam 10 kita usir, di atas jam 10 nggak bisa. Begitu aturannya, apalagi jalur protokol itu, nggak boleh. Termasuk dari Dukuh Atas sampai ke Patung Kuda sudah protap itu," katanya.

Selain itu, Netty meminta peran aktif para remaja yang menghabiskan waktu di sekitar Sudirman dan Dukuh Atas tetap menjaga ketertiban. Dia berharap ruang publik tersebut bisa dimanfaatkan secara positif.

"Mari kita jaga Ibu Kota ini dengan inovasi-inovasi yang baiklah, kontribusi yang baik. Jangan membuat kegaduhan. Kalau kita gaduh berarti kita tidak mencintai negeri ini," terang Netty.

Halaman 3 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads