Nongkrong di Dukuh Atas Hingga Dini Hari, 2 ABG Jadi Korban Perampasan!

Nongkrong di Dukuh Atas Hingga Dini Hari, 2 ABG Jadi Korban Perampasan!

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 11 Jul 2022 12:46 WIB
Fenomena muda mudi Citayam nongkrong di Taman Dukuh Atas Jakarta menjadi perbincangan hangat. Kini mereka menggelar Citayam Fashion Week di Jakarta.
Ilustrasi potret ABG Citayam nongkrong di Dukuh Atas. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Dua anak baru gede (ABG) laki-laki berinisial A (13) dan FW (14) menjadi korban perampasan saat nongkrong di Dukuh Atas atau yang kini viral disebut 'SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok'. Polisi menyebutkan kedua korban perampasan akibat nongkrong di 'SCBD' pada dini hari.

"Inilah Akibat Anak2 remaja( umur 13 s/d 15 thn ) nongkrong2 di Daerah Dukuh Bawah (Kolong Blora Jl. Thamrin Sudirman), menjadi korban Percurian dan penggelapan pukul 2 pagi," tulis Kapolsek Menteng AKBP Netty Rosdiana Siagian dalam Instagram pribadinya, seperti dilihat, Senin (11/7/2022).

Para ABG tersebut kemudian diamankan ke Polsek Menteng. Netty juga mengungkapkan para ABG itu diberi makan sebelum dijemput para orang tuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netty kemudian menyoroti fenomena ABG yang nongkrong di Dukuh Atas. Sebelumnya, Netty sudah memberikan imbauan ABG nongkrong di Dukuh Atas tidak boleh lebih dari jam 10 malam.

"Sekarang yang menjadi Pertanyaan adalah: Siapa yang bertanggung Jawab apabila terjadi Kriminalitas, Tawuran, dan Kejahatan Jalan di Negri ini ????," tulis Netty lagi.

ADVERTISEMENT


Satu Pelaku Ditangkap

Dihubungi, AKBP Netty mengatakan pihaknya telah mengamankan satu pelaku terkait penjambretan ABG tersebut. Pelaku tersebut berinisial NM (28) dan satu lainnya masih dalam pencarian orang (DPO).

"Betul, baru satu yang ketangkap," kata Netty saat dihubungi.

Peristiwa penjambretan itu terjadi pada Minggu (10/7) sekitar pukul 01.30 WIB. Kejadian berawal ketika korban A (13) dan FW (14) tengah menongkrong di kawasan Dukuh Atas.

Kemudian, korban dihampiri dua orang yang mengaku sedang mencari adik pelaku. Namun, korban mengaku tidak tahu dengan keberadaan adik pelaku. Netty mengatakan pelaku sempat membujuk korban untuk memberikan HP dengan alasan ingin membuktikan korban tidak mengenal adik pelaku.

"Lagi nongkrong sama temannya 10 orang, datang dua pelaku yang tiba-tiba bertanya kepada korban bahwa sedang mencari orang. Namun, korban mengatakan tidak tau, lalu pelaku mengambil dua HP milik korban dengan tujuan untuk mengecek sebagai bukti benar atau tidak korban yang melakukan pemukulan terhadap adik pelaku," katanya.

Usai HP korban diambil, pelaku langsung meninggalkan lokasi. Netty mengatakan korban sempat menunggu pelaku hingga pukul 05.00 WIB.

"Setelah kejadian tersebut korban masih menunggu dan mencari pelaku tersebut sampai jam 05.00 WIB," katanya.

(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads