Beda Penjelasan Polisi-Ponpes Shiddiqiyyah soal Penangkapan Mas Bechi

Tim detikJateng - detikNews
Senin, 11 Jul 2022 15:05 WIB
Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang dikepung ribuan polisi. (Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Polisi melakukan aksi jemput paksa tersangka pencabulan dan persetubuhan pada santriwatinya, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), pada Kamis (7/7/2022) lalu. Aksi tersebut diwarnai penggerebekan pada Ponpes Shiddiqiyyah yang luasnya sekitar 50 hektare.

Dilansir dari detikJatim, Senin (11/7/2022), polisi menyebutkna, saat penggerebekan, Bechi masih berada di ponpes. Namun hal ini ditampik Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto.

Joko mengatakan Mas Bechi tidak berada di Ponpes Shiddiqiyyah di Desa Losari, Kecamatan Ploso, saat pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang melakukan penggerebekan. Menurutnya, saat itu Kiai Muchtar juga tidak mengetahui putranya tersebut sedang tidak di pesantren.

"Mbah Yai (Kiai Muchtar) tidak mengetahui kalau Mas Bechi tidak berada di pesantren pada saat memberikan statement akan mengantar sendiri setelah selesai acara pelantikan. Dipikir Mas Bechi berada di kediaman," kata Joko.

Saat bernegosiasi dengan Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat sekitar pukul 07.45 WIB, Kiai Muchtar menyatakan akan mengantarkan Mas Bechi ke Polda Jatim paling lambat Kamis sore, karena saat itu sedang ada acara pelantikan pengurus pusat organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air di Ponpes Shiddiqiyyah.

Joko menjelaskan, saat menyampaikan pernyataan itu ke polisi, Kiai Muchtar belum mengetahui Mas Bechi berada di luar pesantren. Namun ia tidak bersedia menyebutkan posisi DPO pencabulan santriwati tersebut pada hari penggerebekan.

Baca selengkapnya di sini.

Lihat video 'Mas Bechi Ditangkap! Pengurus Orasi Perang Bela Shiddiqiyyah':






(idh/mae)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork