Kelurahan Pondok Labu tercatat sebagai wilayah dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Jakarta Selatan (Jaksel). Tingginya kasus DBD di Pondok Labu juga diduga akibat banyaknya lahan kosong.
"Penyebab (kasus DBD) Pondok Labu itu karena banyak lahan kosong sehingga jumantik (juru pemantau jentik) tidak bisa melakukan pemantauan di situ karena harus izin dari pemiliknya," kata Camat Cilandak Djaharuddin seperti dilansir Antara, Jumat (8/7/2022).
Dia mengakui jentik nyamuk sempat sulit dibersihkan karena membutuhkan izin dari pemilik lahan yang tidak tinggal di tempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah mendapat izin dari pemilik, pihak jumantik Cilandak sudah rutin melakukan kerja bakti massal dari Minggu lalu (3/7) selama satu bulan ke depan.
Dia mengatakan posisi lahan kosong di Kelurahan Pondok Labu terdapat beberapa yang lokasinya berpencar dan luasnya sekitar 1.000-2.000 meter persegi.
Upaya Menurunkan Kasus DBD
Selain itu, pihaknya juga mengadakan lomba Kampung Bebas Jentik tingkat kecamatan untuk mengatasi kasus DBD, khususnya di Kelurahan Pondok Labu sejak 3 Juli hingga sebulan ke depan.
"Kita adakan lomba Kampung Bebas Jentik di tiap kelurahan yang diwakili satu RW yang kasusnya paling tinggi," katanya.
Nantinya akan ada seorang jumantik yang merupakan perwakilan dari setiap Rukun Warga (RW) untuk memonitoring perubahan perilaku warga untuk menekan angka kasus DBD.
Adapun dalam penilaiannya meliputi dari pemeriksaan ketua RW dengan melakukan tanya jawab bersama jumantik setempat.
Pihak kecamatan juga membantu memberikan edukasi kepada warga.
Lihat juga video 'Kasus DBD di Jembrana Bali Meningkat':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lebih lanjut, lomba ini juga memberikan hadiah dari tanggung jawab sosial perusahaan berupa uang pembinaan atau piala kepada kelurahan terhadap mereka yang berhasil menekan kasus DBD sebagai bentuk apresiasi.
"Lomba ini, sudah pernah diadakan pada tahun sebelumnya. Namun, karena pandemi COVID-19 baru bisa dilakukan lagi tahun ini," katanya.
Kasus DBD Menurun
Ia mengatakan saat ini kasus DBD di Pondok Labu telah menurun seiring sebanyak 50 warga yang sudah sembuh. Warga tersebut juga sudah beraktivitas kembali.
Sebelumnya, Sudinkes Jaksel mengatakan ada 52 kasus DBD di Pondok Labu sehingga menjadikan kelurahan tersebut sebagai kasus DBD tertinggi di Jakarta Selatan sepanjang Januari-Juni 2022.
Kasudinke Jaksel Yudi Dimyati menjelaskan salah satu penyebab tinggi DBD di Pondok Labu karena kepadatan penduduk.
"Pondok Labu termasuk daerah padat penduduk, berbatasan langsung dengan daerah dan curah hujan cukup tinggi di sana," kata Yudi.