Kelurahan Pondok Labu tercatat sebagai wilayah yang kasus demam berdarah dengue (DBD)-nya tertinggi di Jakarta Selatan. Kasudinkes Jakarta Selatan Yudi Dimyati mengatakan salah satu faktor penyebabnya karena termasuk ke dalam daerah padat penduduk.
"Pondok labu, kenapa tinggi kasus DBD-nya kebetulan Pondok Labu masuk daerah padat penduduk," ujar Yudi saat dimintai konfirmasi, Rabu (6/7/2022).
Selain itu, faktor lainnya adalah dikarenakan berbatasan langsung dengan Depok yang juga kasus DBD-nya juga tinggi. Terakhir, curah hujan cukup tinggi juga menyebabkan kenaikan kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengatasi hal tersebut, Yudi telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan kenaikan kasus DBD di Kelurahan Pondok Labu. Di antaranya sudah dilakukan grebeg pesan di sejumlah RW yang kasus DBD-nya tinggi.
"Dilakukan bersih-bersih lahan-lahan kosong oleh PPSU dan RT/RW," ucap Yudi.
"Kegiatan KBJ (Kampung Bebas Jentik) diaktifkan lagi, sebelumnya selama covid kegiatan KBJ berhenti," sambungnya.
Diketahui, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat ada 884 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Selatan (Selatan). Jumlah kasus tersebut merupakan data per 29 Juni 2022.
"(Ada) 884 kasus DBD, data sampai per 29 Juni 2022," kata Kasudin Kesehatan Jaksel Yudi Dimyati dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).
Yudi mengatakan terdapat tiga kelurahan di Jaksel dengan kasus DBD tertinggi. Tiga kelurahan itu adalah Pondok Labu, Jagakarsa, dan Petukangan Utara.
"Pondok Labu, Jagakarsa dan Petukangan Utara paling banyak. Pondok Labu 52 kasus, Jagakarsa 46 kasus, ketiga Petukangan Utara 39 kasus," katanya.
(ain/yld)