Jalan bergelombang di Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, selesai diperbaiki. Jalan bergelombang itu sempat membuat pesepeda motor berinisial R (55) terjatuh hingga tewas terlindas truk, kemarin. Meski jalan sudah ditambal, warga setempat khawatir aspal rusak lagi seperti biasa.
Saat detikcom Do Your Magic mencoba melewati jalan bergelombang yang kini sudah selesai diratakan tersebut, jalan itu tak lagi terasa menanjak seperti sebelumnya. Saat melintas pada ruas bagian kiri jalan tersebut masih terasa sedikit tanjakan tapi tak sampai membuat kemudi oleng.
Ruas jalan yang diratakan itu tampak rata dengan aspal di sekelilingnya. Ruas jalan bagian kanan dan tengah terlihat paling mendekati rata dengan aspal sekelilingnya, tapi pada ruas bagian kiri masih terasa sedikit gelombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga bernama Indra (43) mengaku sudah mengetahui Jl Bekasi Timur yang bergelombang itu kini telah diratakan. Indra pun sudah melintas di atas jalan tersebut.
"Jam 07.00 WIB saya lewat pagi. Tadi pagi saya lewat situ kondisi jalan udah bagus gitu," kata Indra saat ditemui di kawasan Jl Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (4/7/2022).
![]() |
Indra menyebut jalan bergelombang itu sudah pernah diperbaiki dengan ditambal dan diratakan tapi kembali bergelombang. Dia mengaku senang jalan itu telah diratakan lagi.
"Ya kalau buat seneng ya seneng tapi kan kasihan kalau rusak lagi rusak lagi kasihan pengguna jalan yang lain gitu," ujarnya.
Dia mengatakan, jika perbaikan hanya dilakukan dengan penambalan aspal, jalan itu akan kembali bergelombang. Indra bahkan menargetkan jalan itu bakal kembali bergelombang satu minggu dari sekarang.
"Cuma ya nanti kita lihat ke depannya ya kalau perhitungan saya satu minggulah, satu minggu itu akan hancur lagi itu jalan," ucapnya.
"Nanti seminggu kemudian begitu lagi, itu kan karena itu kan awalnya ada yang bilang sumur tua, dulu kan penjara ini kan sampai situ, itu penjara temboknya sampai situ. Jadi kek sumur tua, jadi walaupun ditambal, malam ditambal, ya paling seminggu udah begitu lagi karena dia rembes lagi," lanjutnya.
Dia mengatakan perbaikan yang dilakukan seharusnya berupa pengecoran jalan. Menurutnya, jika jalan bergelombang itu dicor, kondisi jalan yang rata dengan aspal di sekelilingnya akan bertahan lama.
"Satu-satunya jalan emang harus kayaknya mesti dicor dibikin kayak jalur busway gitu, dicor pas itu kalau nggak dicor kayaknya nggak bisa. Harus dicor jadi nggak makan korban, kalau masih tetep ditambal-ditambal begitu juga pakai aspal tetep begitu, tetep rusak kekuatannya aspal cuman satu minggu," terangnya.
Selain itu, Indra menyebut perbaikan jalan bergelombang itu sudah cukup sering dilakukan. Dia mengatakan sering terjadi kecelakaan akibat jalan bergelombang tersebut.
"Pokoknya setiap kecelakaan besoknya pasti diperbaiki, seminggu kemudian begitu lagi," ujarnya.
"Sering (kecelakaan), kalau yang biasa-biasa paling tiap hari ada aja, jatuh biasa, lecet-lecet kalau yang meninggal ya sebulan bisa dua kalilah," tambahnya.
Indra mengaku setiap hari melintasi jalan bergelombang di Jl Bekasi Timur tersebut. Dia mengatakan, saat kondisi jalan masih bergelombang, dirinya memilih melintas di lajur jalan paling kiri atau kanan untuk menghindari jalan bergelombang tersebut
"Karena tiap harinya lewat sini kan kita tahu, kalaupun saya mau lewat sini mau kenceng pun saya ambil jalur kiri, kiri sekalian, kanan, kanan sekalian karena itu kan yang (bergelombang) parah bagian tengah," tuturnya.
![]() |
Warga lainnya, yaitu seorang pedagang bakso yang selalu mangkal di kawasan Jl Bekasi Timur, Harjono (57), juga mengatakan harapan yang sama dengan Indra. Dia berharap perbaikan jalan bergelombang itu dilakukan pengecoran tidak sekadar ditambal.
"Kalau bisa jalan itu digali dulu dikit terus dikasih besi atau dikasih apa terus dicor semen, itu baru. Ditambal habis itu begitu lagi, begitu lagi terus, soalnya tanahnya tanah gerak itu," ujar Harjono.
![]() |
"Dua tiga minggu tambal lagi begitu lagi, seminggu lagi ditambal lagi balik lagi begitu, kasihan juga yang kelindes kemarin," sambungnya.
Harjono mengaku dirinya melewati jalan bergelombang itu untuk pergi ke pasar membeli keperluan dagangan baksonya setiap pagi. Dia pun memilih menggunakan lajur jalan paling kiri menghindari ruas jalan yang bergelombang.
"Tiap pagi saya mau ke pasar, milih yang nggak gelombang itu, di sebelah kiri," ujarnya.
Harjono berharap perbaikan jalan bergelombang itu bakal dilakukan lebih mendalam. Dia menyebut penyebab utama jalan itu kembali bergelombang usai ditambal dan diratakan harus menjadi perhatian pemerintah.
"Ya seneng sih soalnya pengguna jalan pada seneng banget kalau itu dirapihin. Harapan saya pemerintah itu merhatiinlah jalan itu ada apanya itu, apa digali lagi apa diapain lagi supaya nggak berlubang lagi gitu, kalau cuman tambal sulam tambal sulam begitu terus, memang tanahnya tanah hiduplah istilahnya," tuturnya.
Kemudian, warga lainnya yang merupakan penjual roti keliling bernama Ali (47) juga mengaku melewati jalan bergelombang itu setiap hari. Ali pun sudah melintas di jalan itu usai diratakan tadi pagi.
"Sering lewat di sono cuma kemarin-kemarinnya kan masih gelombang itu kan, nggak tahu kalau udah dibetulin, dari tadi pagi lewat udah rata udah beres udah dikerjain," kata Ali.
![]() |
Senada dengan Indra dan Harjono, Ali juga mengungkap hal yang sama. Ali menyebut perbaikan berupa penambalan jalan bergelombang itu tidak akan bertahan lama.
"Emang rusak terus kan, cepet itu rusaknya, udah dibetulin rusak lagi gitu. Udah dibetulin gelombang lagi udah dibetulin gelombang lagi," ujarnya.
Dia berharap petugas Dinas Bina Marga melakukan pemantauan rutin usai perbaikan jalan bergelombang tersebut. Dia mengaku senang jalan yang disebut kerap menimbulkan kecelakaan itu kini rata dengan aspal di sekelilingnya.
"Senenglah kalau istilahnya dibetulin lagi banyak kecelakaan itu kan, baguslah kalau istilahnya rata, kan mobil motor kan nggak takut kecelakaan," kata Ali.
"Harus dicek, istilahnya (supaya) terus baguslah, yang pegawai jalan, harus tetep stabil itu jalan harus dikontrol," lanjutnya.
Lihat juga video 'Akses Jalan Perumahan di Cianjur Ditembok Pemilik Tanah':