Jakarta -
Pelecehan seksual kembali terjadi dalam KRL Commuter Line. Seorang pria menggesek-gesekkan kelaminnya kepada penumpang perempuan.
Aksi pelaku ini terbongkar setelah korban menjerit. Pelaku kemudian diamankan petugas keamanan dalam (PKD) KRL.
Pelaku sempat dibawa ke Polsek Menteng, Jakarta Pusat. Namun pelaku kemudian dilepaskan dengan alasan korban tidak membuat laporan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Bejat Pelaku Terungkap Setelah Korban Berteriak
Peristiwa itu terjadi dalam KRL Relasi Cikarang-Kampung Bandan, Kamis (30/6), sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi bejat pelaku berinisial M (45) diketahui setelah korban, perempuan DY (40), berteriak.
"Jadi dia kaget, terus teriak. Jadi kalau dimasukin nggak, dia gesek-gesek saja," kata Kapolsek Menteng Kompol Netty Rosdiana Siagian saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).
Pelaku Sempat Dibawa ke Kantor Polisi
Pelaku kemudian diamankan petugas PKD dan sempat dibawa ke kantor polisi. Saat diinterogasi polisi, pelaku mengakui perbuatan asusila itu.
"Setelah diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dengan menggesek-gesekan alat kemaluan ke paha korban," imbuh Netty.
Baca di halaman selanjutnya: pelaku dilepaskan, karena....
Simak juga 'Detik-detik Penumpang Jatuh ke Peron Stasiun Manggarai Saat KRL Melintas':
[Gambas:Video 20detik]
Kasus Berakhir Damai Begitu Saja
Netty mengatakan korban tidak membuat laporan polisi karena buru-buru berangkat kerja. Netty menduga korban merasa takut jika ditegur oleh atasannya lantaran telat bekerja.
"Karena korbannya langsung kerja, jadi ya udah dia berdamai gitu. Setelah disampaikan sama petugas PKD-nya itu 'gimana nih, lanjutin nggak?' (dijawab korban) 'Ya udah, Pak, kalau gini, kebetulan saya juga mau kerja, ya udah damai, nggak apa-apa deh', ngomong gitu," beber Netty.
"Jadi karena dia mau kerja, mungkin juga dia pemikirannya di kerjaan takut ditegur, jadi langsung dia mau berdamai," sambungnya.
Pelaku Janji Tak Ulangi-Naik Kereta Lagi
Netty mengungkapkan pelaku akhirnya dilepaskan karena pihak korban tidak membuat laporan. Tetapi, sebelum dilepaskan, pelaku membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai.
"Pelaku dan korban menempuh jalur damai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum. Pelaku membuat surat pernyataan di atas meterai," jelas Netty.
Dalam pernyataannya, pelaku berjanji tidak mengulangi perbuatannya itu. Pelaku juga janji tidak akan naik kereta lagi.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan pelecehan di mana pun dan saya tidak akan menggunakan transportasi kereta lagi. Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa paksaan dari siapa pun," bunyi pernyataan pelaku.
Baca di halaman selanjutnya: penjelasan pihak KAI Commuter....
Penjelasan KAI Commuter
KAI Commuter mengecek pelecehan yang dilakukan oleh penumpang tersebut. KAI Commuter meminta para penumpang selalu waspada guna mencegah agar kejadian serupa tidak terulang.
"Untuk mencegah tindak pelecehan seksual KAI Commuter terus mengajak seluruh pengguna KRL untuk selalu waspada dan peduli atas situasi dan keadaan sekitar," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (30/6).
Tindakan pelecehan tersebut terjadi pada Kamis (30/6) pukul 09.00 WIB. Peristiwa itu terjadi di KRL No 5519 dengan relasi Cikarang-Kampung Bandan.
Perbuatan pelaku itu diketahui oleh penumpang lainnya. Anne memastikan petugas pengamanan KAI Commuter langsung mengamankan pelaku saat itu juga.
"Pelaku tindak pelecehan tersebut tertangkap tangan oleh pengguna KRL lainnya dan segera diserahkan kepada petugas pengamanan KAI Commuter di Stasiun Sudirman," katanya.
Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Metro Menteng untuk ditindaklanjuti. Anne mengimbau para penumpang untuk tidak takut melapor kepada petugas ketika melihat dan mengalami kejadian serupa di KRL.
"Segera lapor kepada petugas, melalui call center 021-121 atau ke sosial media resmi KAI Commuter jika melihat kejadian pelecehan tersebut. KAI Commuter siap memberikan dukungan penuh dengan melindungi dan mendampingi korban dalam melanjutkan kejadian tersebut ke proses hukum," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini