"Masih lidik (penyelidikan)," kata Kanit Reskrim Polsek Jatisampurna Iptu Valerij Lekahena saat dihubungi, Kamis (23/6).
Peristiwa itu terjadi di kawasan Jatirangon, Bekasi, pada Rabu (22/6). Anggota TNI yang menjadi korban pengeroyokan telah melapor ke polisi.
Valerij menyebut peristiwa itu bermula saat pelapor mencoba melerai pengeroyokan yang dilakukan oleh massa di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi Prajurit TNI Dikeroyok
Pengeroyokan Kls Mus Bayu terjadi saat korban hendak melerai Nata yang juga sedang dikeroyok sejumlah anggota ormas. Bayu datang melerai karena melihat pengeroyokan terhadap Nata saat dirinya berbelanja di minimarket tersebut.
"(Korban) sedang berbelanja di minimarket dan masih menggunakan seragam dinas TNI merasa iba atas pengeroyokan tersebut berusaha melerai. Namun Kls Bayu malah diserang oleh kelompok tersebut sehingga terjadi aksi saling dorong antara kelompok pemuda tak dikenal dengan Kls Bayu," jelas Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Jumat (24/6).
Salah seorang anggota ormas itu memukul kepala Bayu dua kali. Pukulan itu pun membuat Bayu refleks membalas.
Setelah itu, salah satu anggota Puspom TNI, Serma Adar Winarno, melihat pemukulan yang terjadi di depan minimarket tersebut dan sempat melerai. Namun pemukulan tersebut masih terus terjadi.
Tak berselang lama salah satu anggota Disbekal Mabesal, Serma Angga yang sedang melintas akhirnya melerai kejadian tersebut dengan suara lantang. Para pelaku lalu akhirnya berlarian dan meninggalkan lokasi.
Kejadian tersebut lalu didalami oleh Provost dan Pengamanan TNI AL. Diketahui salah satu pemuda yang ada di dalam video merupakan anggota salah satu ormas.
"Diduga kelompok pemuda yang tidak dikenal merupakan anggota ormas FBR, informasi tersebut didapatkan dari anak Bapak Nata. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari Ketua ormas FBR setempat, Ahmad Mulyadi, yang membenarkan bahwa salah satu pemuda yang ada di video tersebut adalah anggotanya bernama AB," ujarnya.
(jbr/maa)