Jakarta -
Seorang prajurit TNI dikeroyok sekelompok massa dari ormas di Jatiranggon, Bekasi. Prajurit TNI tersebut dikeroyok saat sedang melerai warga yang dikeroyok sejumlah orang.
Peristiwa itu terekam dalam video yang viral. Berikut ini fakta-fakta terkait insiden pengeroyokan itu.
1. Viral Prajurit TNI Dikeroyok
Diketahui peristiwa pengeroyokan itu terjadi di Jatirangon, Bekasi, pada Rabu (22/6). Dalam video viral itu tampak pria berbaju loreng tengah terlibat adu mulut dengan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berbaju loreng itu mencoba mendekat warga yang terlibat cekcok dengannya. Namun warga lainnya menahannya.
Di satu sisi seorang warga berbaju krem tampak marah-marah ke arah anggota TNI. Terdengar sayup-sayup suara warga itu yang menyebut anggota keluarganya telah dipukuli.
"Saudara gua dipukulin, di kampung gua," teriak pria berbaju krem seperti dilihat di video viral, Kamis (23/6/2022).
Seorang anggota TNI berseragam dinas kemudian datang dan melerai keributan anggota berbaju loreng dengan sejumlah warga tersebut.
"Diam kamu, sini," bentak anggota TNI berseragam dinas.
Dalam narasi video viral itu disebut anggota TNI itu terlibat perkelahian saat mencoba melerai seorang warga yang dikeroyok di lokasi. Satu orang pelaku pemukulan kepada anggota TNI disebut telah teridentifikasi.
Penjelasan awal mula pengeroyokan di halaman selanjutnya.
Simak juga 'Polisi Tingkatkan Status Perkara Dugaan Pengeroyokan Iko Uwais':
[Gambas:Video 20detik]
2. Awal Mula Prajurit TNI Dikeroyok
Video seorang prajurit TNI dikeroyok anggota ormas di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), viral di media sosial (medsos). Kasus bermula saat prajurit TNI tersebut hendak melerai seorang warga yang dikeroyok sejumlah orang.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menjelaskan awalnya ada seorang pria paruh baya yang dikeroyok. Pria bernama Nata (59) tersebut dikeroyok karena hendak melerai keributan.
"Bapak Nata berusaha melerai keributan tersebut. Merasa tidak terima dengan tindakan Bapak Nata, salah satu kelompok pemuda tersebut mengeroyok Bapak Nata dan kemudian datang lagi dari arah belakang diduga dari kelompok yang sama menggunakan sepeda motor, menabrak dan ikut mengeroyok Bapak Nata," kata Julius dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).
Keributan itu terjadi di depan minimarket yang berada di kawasan Jatirangon, Bekasi. Anggota TNI AL, Kelasi Satu (Kls) Mus Bayu Dwi Saputra, yang berada di lokasi juga hendak melerai pengeroyokan terhadap Nata.
Namun Bayu malah didorong para pemuda yang tidak terima dilerai tersebut. Bayu pun dipukul anggota ormas itu di bagian kepala.
"Kls Bayu malah diserang oleh kelompok tersebut sehingga terjadi aksi saling dorong antara kelompok pemuda tak dikenal dengan Kls Bayu. Selanjutnya salah seorang dari kelompok pemuda tersebut memukul Kls Bayu di bagian kepala sebanyak dua kali dan Kls Bayu refleks membalas pukulan tersebut," ucapnya.
Setelah itu, salah satu anggota Puspom TNI, Serma Adar Winarno, yang melihat pemukulan di depan minimarket itu juga sempat melerai. Namun pemukulan terhadap Bayu masih terjadi.
Tak berselang lama, anggota Disbekal Mabesal, Serma Angga, yang sedang melintas, juga ikut melerai pengeroyokan tersebut dengan suara lantang. Para pelaku lalu akhirnya berlarian dan meninggalkan lokasi.
Kejadian tersebut lalu didalami oleh Provos dan Pengamanan (Propam) TNI AL. Diketahui salah satu pemuda yang ada di dalam video merupakan anggota salah satu ormas.
"Diduga kelompok pemuda yang tidak dikenal merupakan anggota ormas FBR, informasi tersebut didapatkan dari anak Bapak Nata. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari ketua ormas FBR setempat, Ahmad Mulyadi, yang membenarkan bahwa salah satu pemuda yang ada di video tersebut adalah anggotanya bernama AB," ujarnya.
Halaman selanjutnya.
3. Polisi Selidiki Insiden Pengeroyokan
Dimintai konfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Jatisampurna Iptu Valerij Lekaheba membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menyebut pihaknya telah menerima adanya laporan dari anggota TNI.
"Sudah, sudah. Laporan polisinya sudah ada," kata Valerij saat dimintai konfirmasi.
Polisi kini tengah menyelidiki dugaan pemukulan terhadap prajurit TNI tersebut.
Terpisah, Dandim Bekasi Letkol Luluk Setyanto, mengatakan kejadian tersebut sudah ditangani.
"Hal tersebut sudah ditangani oleh pihak berwenang," ujar Luluk.
4. TNI dan Ormas di Bekasi di Mediasi
Pihak TNI AL dan ormas di Bekasi sudah melakukan mediasi terkait pengeroyokan prajurit yang terjadi di depan minimarket di Jatirangon, Bekasi. Mediasi dilakukan di markas koordinator wilayah (korwil) ormas tersebut.
"Telah diadakan mediasi antara TNI AL dan FBR setempat di basecamp FBR, Kecamatan Jatisampurna-Korwil Kota Bekasi," tutur Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Jumat (24/6/2022).
Dia berharap insiden ini menjadi pembelajaran bersama. Diketahui, pengeroyokan itu terjadi pada Rabu (22/6) di depan minimarket di kawasan Jatirangon, Bekasi.
Prajurit TNI AL yang dikeroyok sejumlah anggota ormas itu bernama Kelasi Satu (Kls) Mus Bayu Dwi Saputra yang merupakan anggota Denma Mabesal. Dia dikeroyok saat melerai keributan yang ada di lokasi tersebut.
Kls Bayu menjadi korban dipukuli sejumlah orang saat berupaya melerai pengeroyokan terhadap pria bernama Nata (59). TNI AL memuji tindakan Kls Bayu yang melerai pengeroyokan terhadap Nata.
"Adapun perbuatan Kls Bayu yang berusaha menyelamatkan Bapak Nata dari pengeroyokan anggota ormas FBR, karena Kls Bayu sebagai anggota TNI AL berusaha menjalankan perintah dari Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, dimanapun personel TNI AL berada selalu memberi manfaat kepada masyarakat sekitarnya dan terus membantu serta melindungi masyarakat yang membutuhkan pertolongan," ungkapnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini