Bantahan FBR saat Anggota Disebut Ikut Keroyok Prajurit TNI di Bekasi

Bantahan FBR saat Anggota Disebut Ikut Keroyok Prajurit TNI di Bekasi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 25 Jun 2022 20:43 WIB
Video prajurit TNI dikeroyok anggota ormas di Bekasi viral di medsos. Prajurit TNI tersebut awalnya hendak melerai seorang warga yang dikeroyok. (Screenshot video viral)
Foto: Video prajurit TNI dikeroyok anggota ormas di Bekasi viral di medsos. Prajurit TNI tersebut awalnya hendak melerai seorang warga yang dikeroyok. (Screenshot video viral)
Bekasi -

Anggota Forum Betawi Rempug (FBR) disebut-sebut terlibat pengeroyokan prajurit TNI di Bekasi. FBR membantah kabar tersebut.

Ketua Umum FBR, Lutfi Hakim, menyatakan anggotanya justru ikut melerai keributan yang terjadi di depan minimarket tersebut. Insiden keributan itu terekam video dan viral di media sosial (medsos).

"Itu bukan anggota FBR. Jadi itu cuma sekelompok pemuda yang ada cekcok. Kebetulan teman-teman FBR ada di situ karena itu kampungnya, lalu coba melerai dan juga dibantu anggota TNI," kata Lutfi saat dihubungi detikcom, Sabtu (25/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengeroyokan itu terjadi pada Rabu (22/6) di depan minimarket di kawasan Jatirangon, Bekasi. Ada dua insiden pengeroyokan dengan dua orang korban dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa pengeroyokan disebut berawal dari cekcok antarpemuda. Lalu datang pria paruh baya bernama Nata (59) yang berupaya melerai keributan antarpemuda. Namun, pemuda yang bertikai malah mengeroyok Nata karena tak terima dilerai.

ADVERTISEMENT

Secara kebetulan, prajurit TNI AL bernama Kelasi Satu (Kls) Mus Bayu Dwi Saputra berada di lokasi. Bayu tak diam ketika melihat ada warga jadi bulan-bulanan sejumlah orang.

Saat berupaya melerai, Bayu juga menjadi sasaran pengeroyokan di lokasi.

Lutfi menyebut anggotanya yang ada di lokasi juga berupaya melerai percekcokan anak muda tersebut. Dia mengatakan pihak TNI juga sudah mengklarifikasi soal keterlibatan anggota FBR yang diduga ikut dalam pengeroyokan terhadap Bayu.

Terkait anggotanya yang disebut-sebut ikut mengeroyok anggota TNI, Lutfi mendoakan penyebar info tersebut mendapatkan hidayah.

"Kalau kita klarifikasi, sudah menyebar seperti udara itu (kabar anggota FBR terlibat pengeroyokan). Saya doakan saja yang membuat laporan itu semoga mendapat taufik dan hidayah," katanya.

"Yang penting, kita kan dengan institusi terkait, dengan TNI, sudah tidak ada masalah. Karena kejadiannya memang bukan dengan FBR," tambah dia.

Dukung Proses Hukum Pelaku Pengeroyokan

Lutfi sendiri mendorong proses hukum terkait pengeroyokan itu terus berjalan. Dia mengatakan anggota FBR harus bertanggung jawab jika melakukan pelanggaran pidana.

Dia juga berharap proses hukum yang berjalan akan membuat terang informasi liar (hoax) di seputar insiden pengeroyokan yang videonya viral tersebut.

"Artinya gini, kalau memang ada yang terlibat, tidak lantas anggota FBR itu kebal hukum, tidak demikian. Silakan diproses sebagaimana hukum yang berlaku," kata dia.

Polisi Selidiki Pengeroyokan Prajurit TNI

Sebelumnya seorang anggota TNI dikeroyok sejumlah orang diduga anggota ormas di Bekasi saat hendak melerai warga yang dikeroyok. Polisi kini tengah menyelidiki dugaan pemukulan kepada anggota TNI tersebut.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Masih lidik (penyelidikan)," kata Kanit Reskrim Polsek Jatisampurna Iptu Valerij Lekahena saat dihubungi, Kamis (23/6).

Peristiwa itu terjadi di kawasan Jatirangon, Bekasi, pada Rabu (22/6). Anggota TNI yang menjadi korban pengeroyokan telah melapor ke polisi.

Valerij menyebut peristiwa itu bermula saat pelapor mencoba melerai pengeroyokan yang dilakukan oleh massa di lokasi.

Kronologi Prajurit TNI Dikeroyok

Pengeroyokan Kls Mus Bayu terjadi saat korban hendak melerai Nata yang juga sedang dikeroyok sejumlah anggota ormas. Bayu datang melerai karena melihat pengeroyokan terhadap Nata saat dirinya berbelanja di minimarket tersebut.

"(Korban) sedang berbelanja di minimarket dan masih menggunakan seragam dinas TNI merasa iba atas pengeroyokan tersebut berusaha melerai. Namun Kls Bayu malah diserang oleh kelompok tersebut sehingga terjadi aksi saling dorong antara kelompok pemuda tak dikenal dengan Kls Bayu," jelas Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Jumat (24/6).

Salah seorang anggota ormas itu memukul kepala Bayu dua kali. Pukulan itu pun membuat Bayu refleks membalas.

Setelah itu, salah satu anggota Puspom TNI, Serma Adar Winarno, melihat pemukulan yang terjadi di depan minimarket tersebut dan sempat melerai. Namun pemukulan tersebut masih terus terjadi.

Tak berselang lama salah satu anggota Disbekal Mabesal, Serma Angga yang sedang melintas akhirnya melerai kejadian tersebut dengan suara lantang. Para pelaku lalu akhirnya berlarian dan meninggalkan lokasi.

Kejadian tersebut lalu didalami oleh Provost dan Pengamanan TNI AL. Diketahui salah satu pemuda yang ada di dalam video merupakan anggota salah satu ormas.

"Diduga kelompok pemuda yang tidak dikenal merupakan anggota ormas FBR, informasi tersebut didapatkan dari anak Bapak Nata. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari Ketua ormas FBR setempat, Ahmad Mulyadi, yang membenarkan bahwa salah satu pemuda yang ada di video tersebut adalah anggotanya bernama AB," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads