Anggota Forum Betawi Rempug (FBR) disebut-sebut terlibat pengeroyokan prajurit TNI di Bekasi. FBR membantah kabar tersebut.
Ketua Umum FBR, Lutfi Hakim, menyatakan anggotanya justru ikut melerai keributan yang terjadi di depan minimarket tersebut. Insiden keributan itu terekam video dan viral di media sosial (medsos).
"Itu bukan anggota FBR. Jadi itu cuma sekelompok pemuda yang ada cekcok. Kebetulan teman-teman FBR ada di situ karena itu kampungnya, lalu coba melerai dan juga dibantu anggota TNI," kata Lutfi saat dihubungi detikcom, Sabtu (25/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengeroyokan itu terjadi pada Rabu (22/6) di depan minimarket di kawasan Jatirangon, Bekasi. Ada dua insiden pengeroyokan dengan dua orang korban dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa pengeroyokan disebut berawal dari cekcok antarpemuda. Lalu datang pria paruh baya bernama Nata (59) yang berupaya melerai keributan antarpemuda. Namun, pemuda yang bertikai malah mengeroyok Nata karena tak terima dilerai.
Secara kebetulan, prajurit TNI AL bernama Kelasi Satu (Kls) Mus Bayu Dwi Saputra berada di lokasi. Bayu tak diam ketika melihat ada warga jadi bulan-bulanan sejumlah orang.
Saat berupaya melerai, Bayu juga menjadi sasaran pengeroyokan di lokasi.
Lutfi menyebut anggotanya yang ada di lokasi juga berupaya melerai percekcokan anak muda tersebut. Dia mengatakan pihak TNI juga sudah mengklarifikasi soal keterlibatan anggota FBR yang diduga ikut dalam pengeroyokan terhadap Bayu.
Terkait anggotanya yang disebut-sebut ikut mengeroyok anggota TNI, Lutfi mendoakan penyebar info tersebut mendapatkan hidayah.
"Kalau kita klarifikasi, sudah menyebar seperti udara itu (kabar anggota FBR terlibat pengeroyokan). Saya doakan saja yang membuat laporan itu semoga mendapat taufik dan hidayah," katanya.
"Yang penting, kita kan dengan institusi terkait, dengan TNI, sudah tidak ada masalah. Karena kejadiannya memang bukan dengan FBR," tambah dia.
Dukung Proses Hukum Pelaku Pengeroyokan
Lutfi sendiri mendorong proses hukum terkait pengeroyokan itu terus berjalan. Dia mengatakan anggota FBR harus bertanggung jawab jika melakukan pelanggaran pidana.
Dia juga berharap proses hukum yang berjalan akan membuat terang informasi liar (hoax) di seputar insiden pengeroyokan yang videonya viral tersebut.
"Artinya gini, kalau memang ada yang terlibat, tidak lantas anggota FBR itu kebal hukum, tidak demikian. Silakan diproses sebagaimana hukum yang berlaku," kata dia.
Polisi Selidiki Pengeroyokan Prajurit TNI
Sebelumnya seorang anggota TNI dikeroyok sejumlah orang diduga anggota ormas di Bekasi saat hendak melerai warga yang dikeroyok. Polisi kini tengah menyelidiki dugaan pemukulan kepada anggota TNI tersebut.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.