Kelurahan Kedoya Utara menggelar mediasi dengan RW 03 Kompleks Green Garden, Jakarta Barat, terkait surat edaran (SE) larangan memberi makan kucing liar. Staf Kesekretariatan RW 03 Afud menjelaskan sejumlah alasan membuat edaran itu.
"Keluhan dari pada warga itu melalui SMS grup RT/RW, jadi karena sering mungkin Pak RW, sering dapat laporan warga-warga itu, timbullah RW membuat surat, tujuannya untuk membuat intern warga kita," kata Afud saat mediasi di kantor Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakbar, Jumat (24/6/2022).
Mediasi itu dihadiri oleh Kasi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Barat Kurniatun, Wakil Camat Kebon Jeruk Taufik, Lurah Kedoya Utara Tubagus Masarul Iman, hingga komunitas pencinta kucing.
Kepada para hadirin, Afud mengatakan, di lingkungan tersebut ada warga yang selalu memberi makan buat kucing. Namun, menurutnya, warga itu tidak memperhatikan kebersihan.
"Memang ada dua warga yang sering memberi makan kucing, misalnya di rumah kosong, terus ditaruh begitu aja, kemudian kadang-kadang di taman, permasalahan sebenarnya, Pak RW mengakui bukan masalah memberi makan kucingnya, efek setelah memberi makan kucing itu," katanya.
Afud mengatakan yang dikeluhkan oleh warga bukan perihal memberi makan kucing. Namun, efek yang ditimbulkan setelah memberi makan kucing.
"Warga juga mengeluh caranya sebenarnya, dia memberi makan di tanah kosong, setelah itu ditinggal, kadang-kadang dikasih susu, susu nggak habis, bekas botol minum digunting terus dikasih susu kan nggak habis terus timbul semut, menyebar makan gitu. Permasalahannya itu efek dari sisa-sisa makanan itu, emang bunyi suratnya gitu tapi kalau kita tafsirkan itu yang memberi makan kucing itu," katanya.
Lebih lanjut, Afud menjelaskan warga yang selalu memberi makan kucing itu memiliki beberapa ekor kucing dan anjing di dalam rumah. Menurutnya, kucing dan anjing itu akan menimbulkan suara bising ketika telat diberi makan.
"Itu yang memberi makan kucing di jalan itu dia punya kucing di dalam, lambat sedikit dia ngasih makan kucing anjing bising udah," katanya.
"Saya rasa itu hanya masalah sisa-sisa makanan, bukan dilarang memberi makan, memang di judulnya larangan memberi makanan tapi bukan itu, sisa-sisa makanannya," imbuhnya.
Lihat juga video 'Pecinta Binatang Solo Kembali Sisir Kucing Liar di Pasar':
Selengkapnya pada halaman berikut.
(lir/jbr)