Eks anggota Khilafatul Muslimin Bekasi telah mendeklarasikan diri setia kepada NKRI dan Pancasila. Kegiatan terkait Khilafatul Muslimin, termasuk Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah, juga telah dihentikan. Bagaimana kondisinya kini?
Pantauan detikcom di lokasi, Jl Komplek Patal No. 44 RT 008 RW 003 Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (23/6/2022), terlihat kondisi yayasan sepi. Hanya terlihat beberapa pengurus dan santri di sana.
Di bagian luar, ada bendera merah putih berkibar yang dipasang di satu tiang besi. Sementara itu, papan bertulisan 'Khilafatul Muslimin Daulah Jawa' yang sebelumnya terpasang di depan gedung sudah tidak ada lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanduk, banner, hingga atribut lain Khilafatul Muslimin juga sudah tidak ada. Hanya bangunan dua tingkat berwarna hijau putih yang terlihat di sana.
Untuk diketahui, kegiatan yang ada di sana memang disetop sementara sejak Kamis (16/6) kemarin. Penutupan dilakukan atas arahan pemerintah.
"Memang berhenti sementara. Arahan dari instansi (pemerintah)," kata salah seorang pengurus di lokasi, Kamis (23/6/2022).
Saat ini, hanya ada beberapa santri di sana. Rata-rata yang berasal dari wilayah jauh mulai dari Batam hingga Padang.
"Beberapa masih di sini, orang-orang jauh, Batam, Padang juga ada," ujarnya.
Simak video 'Muhammadiyah Pastikan Anggotanya Tak Terlibat Khilafatul Muslimin':
Baca di halaman selanjutnya: santri dipulangkan...
Santri Dipulangkan Imbas Pesantren Setop Kegiatan
Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah yang dinaungi Khilafatul Muslimin di Pekayon, Bekasi, menghentikan kegiatannya malam ini. Puluhan santri pun dipulangkan.
Pantauan detikcom di lokasi, Jalan Kompleks Patal RT 08 RW 03, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kamis (16/6/2022), pukul 18.15 WIB, para santri satu per satu keluar dari Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah sambil membawa barang bawaannya.
Barang-barang para santri dikumpulkan di satu titik. Sedangkan pengurus mencabut spanduk hingga plang bertulisan 'Khilafatul Muslimin'.
Sekitar pukul 18.50 WIB, dua unit mobil Elf penjemput para santri datang ke depan pondok pesantren. Para santri pun segera memasukkan barang-barangnya ke mobil.
Para santri itu rata-rata masih anak-anak hingga usia remaja. Mereka kemudian saling mengucapkan salam perpisahan satu sama lain.
Deklarasi Setia kepada NKRI
Setelah ramai penolakan warga, Khilafatul Muslimin Bekasi akhirnya mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Khilafatul Muslimin Bekasi juga mendeklarasikan diri menolak segala bentuk radikalisme.
Deklarasi tersebut disampaikan oleh Amir Khilafatul Muslimin Wilayah Bekasi Raya, Djhonny Pahamsah alias Abu Salma, dan para anggotanya di markas Khilafatul Muslimin Bekasi, Pekayon, Bekasi. Deklarasi itu dihadiri Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan jajaran serta Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Rama Samtama Putra.
Berikut ini deklarasi kebangsaan yang dibacakan segenap anggota Khilafatul Muslimin Bekasi:
Kami segenap pengurus Yayasan Khilafatul Muslimin Bekasi Raya mendeklarasikan sebagai berikut:
1. Mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai 4 pilar kebangsaan; negara kesatuan
2. Bertekad mempertahankan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika;
3. Bertekad menyelenggarakan pengelolaan pondok pesantren dan pendidikan yang berada di dalam Yayasan Khilafatul Muslimin Bekasi Raya dengan tinggi prinsip kebinekaan, menjunjung toleransi beragama, dan menolak radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila;
4. Bertekad mengajak segenap tenaga pendidik, kependidikan dan peserta didik di bawah naungan yayasan Khilafatul Muslimin Bekasi Raya untuk mencegah penyebaran seluruh paham yang mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Bertekad hidup berdampingan dengan segenap masyarakat sekitar secara harmonis dan menjunjung tinggi asas Bhinneka Tunggal Ika.