Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempromosikan sejumlah polisi wanita (polwan) dalam telegram rahasia (TR) terakhirnya. Langkah tersebut diapresiasi, dan diharapkan ke depan bermunculan kapolda dari polwan.
"Patut kita aparesiasi. For the hoping, i really appreciated, jadi untuk seluruh mutasi yang tergambarkan di media, saya cukup apresiasi," kata Peneliti Madya Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sarah Nuraini Siregar kepada wartawan, Rabu (22/6/2022).
Sarah juga mengapresiasi promosi polwan yakni Kombes Nurul Azizah, sebagai juru bicara Polri. Seperti diketahui, posisi Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) dijabat seorang polwan adalah pertama kalinya dalam sejarah Divisi Humas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua mutasi irjen, brigjen, Kabid Keuangan, jabatan strategis. Kabag Penum juga jabatan strategis. Itu suatu terobosan, dan saya angkat topi banget untuk soal itu," ucap Sarah.
"Di zaman Pak Listyo ini saya melihat terobosan-terobosan baru ya, misalnya restorative justicenya-nya Pak Listyo, kebijakan mutasi. Lalu responsnya ini juga pengaruh dari media sosial juga yang menyoroti kinerja polri yang jelek, lalu dilakukan tindakan cepat," lanjut Sarah.
Harapan Munculnya Banyak Kapolda Wanita
Meski mengapresiasi, Sarah menilai hal tersebut baru langkah awal menuju kesetaraan gender. Dia memberikan sejumlah catatan untuk Polri agar benar-benar mewujudkan kesetaraan gender di institusinya.
Pertama, kesempatan wanita menjadi taruni di Akademi Kepolisian diperbanyak, sehingga dapat mencetak pemimpin-pemimpin perempuan di Polri. Soal kuantitas dan kualitas polwan, diungkap Sarah, kerap jadi perdebatan. Namun dia meyakini upaya menyetarakan gender di Polri dimulai dari tahap rekrutmen.
"Untuk sebuah kesetaraan gender, ada hal prinsip yang harus dipenuhi adalah dari mulai rekrutmen polwan, kesempatan yang sama juga. Kuantitas menjadi salah satu cara untuk memulai memberi kesempatan mempoles agar SDM polri yang polwan itu juga berkualitas. Bagaimana bisa mencetak polwan pamen, pati berkualitas, kalau tidak dimulai dari kuantitasnya," ujar dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Mpok Imeh, Polwan Baik Hati Asal Muara Gembong':
Dan soal posisi polwan yang dipromosikan kemarin oleh Sigit, Sarah mendorong ke depan tak hanya pada posisi pengambil keputusan di lingkup satuan kerja, tapi lebih luas lagi yaitu pengambil keputusan di lingkup masyarakat.
"Kalau Kabag Penum kan pada level komunikasi, tapi tempatkan lagi polwan pada jabatan pengambil keputusan yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah, penegakkan hukum di wilayahnya seperti Kapolda," harap Sarah.
"Kita dorong lagi. Saya menantikan kapolda dari polwan. Pasti bisa," imbuh Sarah.
Minta Kesempatan Polwan-Polki Setara pada Jabatan Komando
Sarah menyebut pengalaman adalah guru terbaik. Oleh sebab itu, katanya, Polri harus memberikan pengalaman kepemimpinan kepada polwan.
"Saya juga mendorong jabatan-jabatan strategis yang diberikan kepada polwan diperbanyak, yang levelnya bisa menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang ada hubungannya dengan keamanan dan ketertiban masyarakat, baik itu level provinsi kabupaten/kota, kecamatan," terang Sarah.
Sarah optimis jika diberikan kesempatan dan kepercayaan, polwan juga layak menduduki jabatan pemegang komando. Sarah yakin kualitas polwan setara polisi laki-laki.
"Prinsipnya kesempatan dan kepercayaan. Kalau kualitas saya yakin semua pamen dan pati polwan sudah sampai jenjang karier pada tahap itu, insyaallah, mereka baik kualitasnya. Hanya tinggal ditempa pengalaman," ungkap Sarah.
"Pengalaman itu guru terbaik. Hanya sekarang apakah para polwan ini diberi kesempatan mendapatkan guru terbaik?" sambung dia.