Jokowi 'Jenius' Jegal Anies dari Rocky Gerung Ditepis Hasan Nasbi

Jokowi 'Jenius' Jegal Anies dari Rocky Gerung Ditepis Hasan Nasbi

Gibran Maulana Ibrahim, Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 20 Jun 2022 22:03 WIB
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat
Hasan Nasbi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Analisis sekaligus pujian Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditepis founder Cyrus Network, Hasan Nasbi. Hasan Nasbi tak sepakat dengan analisis Rocky Gerung yang menyebut, pengangkatan Zulkifli Hasan sebagai menteri adalah upaya Presiden Jokowi menjegal PAN mengusung Anies Baswedan di 2024.

Hasan justru menyebut Rocky Gerung mengejek Jokowi menggunakan kata 'jenius'. Memang dia pun tak menampik ada kesan pujian di balik pernyataan Rocky Gerung.

"Rocky Gerung bilang Pak Jokowi jenius. Iya, kesannya memuji tapi mengenyek," kata Hasan Nasbi dikutip dari YouTube Hasan Nasbi, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kesannya Pak Jokowi itu jenius dengan membawa PAN masuk ke dalam kabinet supaya PAN tidak dukung Anies Baswedan," imbuhnya.

Namun, menurut Hasan, pengangkatan Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) sebagai menteri tak ada hubungannya dengan urusan dukungan.

ADVERTISEMENT

"Menurut saya, apa urusannya ya PAN dibawa ke kabinet dengan tidak mendukung Anies Baswedan," sebutnya.

Hasan Nasbi kemudian mengaitkan soal dukung-mendukung Anies dengan munculnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), koalisi Golkar, PAN dan PPP. Dia menyebut waktu antara kemunculan KIB dan PAN masuk ke kabinet menguatkan analisisnya bahwa pengangkatan Zulhas sebagai menteri tak ada hubungannya dengan dukungan PAN untuk Anies.

"Kan Anies Baswedan bukan internal ketiga partai dari KIB," ucapnya.

"Jadi, nggak ada urusannya masuknya PAN ke dalam kabinet dengan tidak mendukung Anies Baswedan," sambung dia.

Hasan Nasbi juga memperkuat analisisnya dengan 3 nama capres hasil Rakernas NasDem.

Rakernas NasDem

Hasil dari Rakernas NasDem, kata Hasan Nasbi, menjadi bukti analisis Rocky Gerung tidak relevan. Rakernas tersebut memutuskan 3 nama bakal calon presiden atau bacapres hasil rekomendasi 34 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) NasDem, salah satunya nama Anies Baswedan.

"Kalau begitu kenapa NasDem menyebut nama Anies Baswedan? Apakah NasDem sudah dilempar dari kabinet? Kan nggak. Jadi kalau kita pakai logikanya orang-orang yang tidak punya disiplin ilmu politik kita akan begini. Ngomong seenak perutnya aja tanpa analisis yang benar," kata Hasan Nasbi.

Hasan Nasbi menyebut logika PAN masuk kabinet menggagalkan dukungan terhadap Anies kacau balau. Jika memang Jokowi ingin menjegal Anies, Hasan Nasbi menyebut NasDem sudah ditendang dari kabinet karena menjadikan Anies Baswedan sebagai satu dari 3 bacapres mereka.

"Ya kalau PAN masuk kabinet menggagalkan itu dukungan terhadap Anies Baswedan, kenapa NasDem yang masih bercokol di kabinet kemudian ada nama Anies Baswedan disebut paling banyak oleh DPW-DPW NasDem? Bagaimana menjelaskan logika terbalik dan logika kacau balau itu?" ucap Hasan Nasbi.

Simak analisis sekaligus pujian Rocky Gerung di halaman berikutnya.

Analisis Rocky Gerung

Dalam sebuah diskusi Rocky Gerung awalnya mengaitkan reshuffle kabinet yang dilakukan 15 Juni lalu dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK). Rocky menyebut pada reshuffle kabinet Jokowi 15 Juni, JK 'tersingkir' dari kabinet, kenapa?

"Sebetulnya Pak JK yang tersingkir dari kabinet nih, kan ada menteri yang diganti yang kita tahu dekat dengan Pak Jusuf Kalla, yang kita tahu, yaitu Menteri ATR," kata Rocky Gerung dalam diskusi kolaborasi detikcom-Total Politik dengan tema 'Adu Perspektif: Politik Jawa Jokowi, Ojo Dumeh Berbuah Reshuffle', yang ditayangkan di kanal YouTube detikcom, Rabu (15/6).

Diketahui, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sebelumnya dijabat oleh Sofyan Djalil. Namun Sofyan di-reshuffle pada 15 Juni, digantikan oleh mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Setelah soal JK, barulah Rocky memuji Jokowi jenius karena memasukkan PAN ke kabinet. Menurut Rocky, masuknya PAN ke kabinet membuat peluang Anies diusung PAN pada Pilpres 2024 akan berakhir.

"Tapi lebih dari itu, kelihatannya Pak Jokowi mengerti bahwa Pak JK ini lagi king maker buat Anies, dan potensi untuk merawat Anies adalah PAN, makanya PAN dimasukin ke Istana. Itu kejeniusan Pak Jokowi itu. Jadi, sebelum PAN ini berminat mengasuh Anies, mending diasuh dulu PAN di Istana, jadi peluang Anies untuk dapat dukungan PAN selesai," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads