Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku politik berbiaya mahal masih terjadi di Indonesia. Hal itu diungkapkan setelah mengikuti kegiatan antikorupsi yang diselenggarakan KPK.
"Itu juga diingatkan kepada kami semua misalnya biaya politik baik dalam pencalegan legislatif ataupun dalam pilkada. Dan kami mengakui bahwa proses demokrasi di tempat kita masih ada (politik berbiaya mahal)," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di lobi gedung ACLC KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).
Partai Gerindra, kata Muzani, bakal berupaya agar biaya politik yang mahal bisa dicegah. Hal itu diungkap Muzani setelah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sempat memberikan ceramah terkait biaya politik mahal.
"Salah satu yang beliau (Alexander Marwata) ingatkan adalah sebagai sumber kepemimpinan bangsa, partai politik harus ikut mencegah itu (biaya politik mahal). Saya kira itu bagus sekali," ungkap dia.
Diketahui, Muzani bersama 73 pengurus partai lainnya mengikuti program pencegahan Politik Cerdas Berkualitas. Kegiatan ini berlangsung di gedung ACLC KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pantauan detikcom di gedung ACLC KPK, Kuningan, Senin (20/6), rombongan anggota partai Gerindra tiba di gedung KPK pukul 9.38 WIB. Puluhan kader tersebut terlihat mengenakan kemeja putih, khas partai Gerindra.
Sementara, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, terlihat tiba di lobi gedung ACLC KPK pukul 09.47. Dia mengaku, hari ini sebagai perwakilan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang berhalangan hadir.
"Hari ini semua Pimpinan DPD se-Indonesia datang ke KPK untuk pendidikan antikorupsi. Saya yang mimpin hari ini," kata Ahmad Muzani di lobi gedung ACLC KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pagi tadi.
Dalam kegiatan tersebut, terlihat hadir Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Dia diketahui merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta. Ahmad Riza terlihat lebih dulu sudah berada di dalam gedung ACLC.
(aud/aud)