Polisi: Pengurus Khilafatul Muslimin Diisi Eks Napiter JI hingga JAD

Polisi: Pengurus Khilafatul Muslimin Diisi Eks Napiter JI hingga JAD

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 16 Jun 2022 15:18 WIB
Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, ditangkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Lampung. Abdul Qadir akhirnya tiba di Polda Metro Jaya sore ini.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Penyelidikan terkait keberadaan organisasi Khilafatul Muslimin terus dilakukan. Polisi mengungkap struktur kepengurusan dari organisasi itu diisi oleh para mantan narapidana kasus terorisme.

"Dari struktur kepengurusan itu banyak di antaranya eks napiter, apakah itu JI, JAD, NII," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Khilafatul Muslimin diketahui dipimpin oleh pria bernama Abdul Qadir Hasan Baraja. Dari catatan kepolisian, Baraja tercatat ikut terlibat dalam sejumlah aksi teror di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemeriksaan Abdul Qadir Baraja pun mengaku memiliki posisi kedudukan yang lebih tinggi dari Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar. Kedua orang itu diketahui merupakan pendiri dari Majelis Mujahidin Indonesia (MII) dan Jamaah Islamiyah (JI).

"Menurut pengakuan yang bersangkutan justru yang bersangkutan lebih tinggi dari Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar. Jadi ini yang perlu kami sampaikan," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Wawan Ridwan, mengatakan para pengurus Khilafatul Muslimin memilih menggunakan pendekatan yang lebih soft dalam menyebarkan ajaran mereka. Para pengurus menggunakan jalur-jalur dakwa hingga lembaga pendidikan ketimbang aksi teror secara fisik.

"Karena khilafah-nya itu seorang yang memiliki pengalaman dari organisasi yang memang awalnya bergabung dengan NII, punya pengalaman banyak organisasi yang secara langsung bertentangan dengan ideologi Pancasila itu bisa dilakukan penegakan hukum, sehingga dia lebih berhati-hati dalam rangka mengembangkan ajarannya," jelas Wawan.

"Tipe pergerakan Khilafatul Muslimin ini cenderung mengandalkan soft atau dengan pendekatan secara dakwah yaitu persuasif untuk meraih hati publik yang menjadi targetnya,' tambahnya.

Selain itu Wawan mengatakan dari hasil penelusuran pihaknya belum ada temuan organisasi Khilafatul Muslimin berencana melakukan aksi teroris seperti teror pengeboman di Indonesia.

"Sampai saat ini belum kami temukan data yang menyatakan bahwa organisasi ini akan melakukan pengeboman. Namun demikian tentu saja harus kita antisipasi bersama karena semuanya bermula dari pada paham ajaran yang intoleransi," pungkas Wawan.

Simak video 'Sekolah Khilafatul Muslimin Ditempuh Singkat, SD Hanya 3 Tahun':

[Gambas:Video 20detik]



14 ribu warga tergabung dalam organisasi Khilafatul Muslimin. Simak di halaman berikutnya:

Punya 14 Ribu Warga Sebagian ASN-Dokter

Polda Metro Jaya mengungkapkan Khilafatul Muslimin tengah membangun negara dalam negara dengan sistem pemerintahan sendiri. Hingga saat ini ditemukan ada 14 ribuan warga yang tergabung dalam Khilafatul Muslimin dari berbagai daerah.

"Kami temukan puluhan ribu data warga Khilafatul Kuslimin ini ormas ini, yang ditunjukkan dengan ada namanya KTP, kalau mereka ada namanya nomor induk warga. Yang ditemukan baru 14 ribu (orang)," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Dari total 14 ribu orang tersebut paling banyak berprofesi sebagai wiraswasta. Disusul dengan petani dan karyawan serta sebagian kecil ada ASN dan juga dokter.

"Setelah kami klasifikasi yang tertinggi wiraswasta, kemudian petani 20 persen, karyawan 25 persen, guru 3 persen, termasuk di sini ada ASN dan dokter dan lain sebagainya," ujarnya.

Hengki menambahkan, setelah mereka dibaiat menjadi anggota Khilafatul Muslimin, mereka diberikan buku yang menjadi pedoman organisasi Khilafatul Muslimin. Kata Hengki, ajarannya mengacu pada ajaran Kartosuwiryo.

"Kemudian warga-warga ini setelah mereka diabaiat akan diberikan buku saku. Buku saku ini latar belakang tegaknya Khilafatul Muslimin. Ini buku saku mereka di mana merujuk pada darul islam Kartosuwiryo. Acuan mereka ini mengacu pada ajaran dari pada Kartosuwiryo," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads