Mitsuhiro Taniguchi ternyata tak sekadar kabur ke Indonesia untuk menghindari jerat hukum kepolisian Jepang. Seperti peribahasa 'sambil menyelam, minum air', dia disebut hendak membangun bisnis di bidang perikanan dengan menggaet warga lokal.
Hal itu diceritakan Suwaltam, Ketua RT tempat Mitsuhiro Taniguchi ditangkap, kepada detikcom, Kamis (9/6/2022). Mitsuhiro Taniguchi menggandeng warga bernama Masduki untuk bisnis tambak ikan lele dan patin.
"Dari bulan Mei, ada kabar ada bos dari Jepang yang mau membeli bibit ikan lele dari peternak yang ada di Sridadi. Setelah tahu ada pembibitan ikan lele, ikan patin di Sridadi, akhirnya orang asing itu, orang Jepang itu mengajak salah satu dari warga saya yang kebetulan mempunyai usaha penjualan bibit ikan-ikan tersebut, akhirnya diajaklah bisnis Pak Masduki," kata Suwaltam, Kamis (9/6/2022).
Dari Masduki juga, Suwaltam mengetahui pimpinan kelompok penipu di Negeri Sakura ini kerap bolak-balik pergi ke Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Mitsuhiro Taniguchi disebut juga hendak membangun bisnis tambak di sana.
"Karena keingintahuan orang Jepang itu ke lokasi Sridadi, akhirnya di bulan Mei, Idul Fitri 4 hari kalau nggak salah, orang Jepang ini ke Sridadi, cek lokasi dan dia cocok, sesuai dengan lokasi dan tempat pembibitan ikan itu. Setelah dianggapnya cocok, terus mengatakan semacam perjanjian jual-beli bibit ikan lele dan patin. Setelah itu orang Jepangnya kepingin membuat semacam kerja sama untuk membeli bibit itu dan dibudidayakan di tempat Mas Masduki, khususnya Desa Sridadi," jelas Suwaltam.
Suwaltam menerangkan Mitsuhiro Taniguchi memberi sejumlah fasilitas untuk mendukung operasional budidaya lele dan patin di tempat Masduki, di antaranya dua mobil dan sebuah lahan yang disewa berukuran 4 x 8,5 meter persegi. Pada lahan yang disewa, didirikan bangunan yang rencananya berfungsi sebagai tempat singgah sekaligus kantor.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga '6 Bulan Buron, Wanita Paruh Baya Spesialis Copet di Makassar Dibekuk':
(aud/aud)