Jejak Mitsuhiro Taniguchi di Lampung: Beli Mobil hingga Bangun Kantor

Jejak Mitsuhiro Taniguchi di Lampung: Beli Mobil hingga Bangun Kantor

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 09 Jun 2022 15:27 WIB
Mitsuhiro Taniguchi telah menyediakan fasilitas dua mobil serta membangun sebuah tempat singgah dan kantor di Kampung Sridadi, Lampung Tengah, Lampung untuk bisnis tambak ikan lele dan patin.
Mitsuhiro Taniguchi telah menyediakan fasilitas dua mobil serta membangun sebuah tempat singgah dan kantor di Kampung Sridadi, Lampung Tengah, Lampung untuk bisnis tambak ikan lele dan patin. (dok. istimewa)
Jakarta -

Mitsuhiro Taniguchi ditangkap di Lampung karena terlibat kasus penipuan terkait dana bansos COVID-19 di Jepang. Seperti apa jejak buron kepolisian Jepang itu sebelum akhirnya dicokok?

Redaksi detikcom mewawancarai Suwaltam, Ketua RT 006 RW 003 Kampung Sridadi, Kalirejo, Lampung Tengah, tempat Taniguchi bersembunyi dari kejaran polisi Jepang. Suwaltam mengaku awalnya mengetahui Taniguchi adalah seorang bos dari Jepang yang ingin membangun bisnis di wilayahnya.

"Dari bulan Mei, ada kabar ada bos dari Jepang yang mau membeli bibit ikan lele dari peternak yang ada di Sridadi. Setelah tahu ada pembibitan ikan lele, ikan patin di Sridadi, akhirnya orang asing itu, orang Jepang itu mengajak salah satu dari warga saya yang kebetulan mempunyai usaha penjualan bibit ikan-ikan tersebut, akhirnya diajaklah bisnis Pak Masduki," kata Ketua RT setempat, Suwaltam (49), kepada detikcom, Kamis (9/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwaltam menerangkan Taniguchi tak sering berada di kampungnya. Sebab, berdasarkan cerita Masduki, Taniguchi juga memiliki usaha tambak di Padang, Sumatera Barat. "Saya mengetahui, cuma kan warga asing tersebut itu kurang dari 24 jam datangnya, terus pergi lagi. Orang asing itu informasinya kan dari Padang, Sumbar, info dari Pak Masduki," imbuh Suwaltam.

Setelah mengecek lokasi tambak milik Masduki, Taniguchi tertarik mengembangkan bisnisnya di sana. Pembicaraan soal kerja sama antara Masduki dan Taniguchi pun semakin serius.

ADVERTISEMENT

"Karena keingintahuan orang Jepang itu ke lokasi Sridadi, akhirnya di bulan Mei, Idul Fitri 4 hari kalau nggak salah, orang Jepang ini ke Sridadi, cek lokasi dan dia cocok, sesuai dengan lokasi dan tempat pembibitan ikan itu," terang Suwaltam.

"Setelah dianggapnya cocok, terus mengatakan semacam perjanjian jual-beli bibit ikan lele dan patin. Setelah itu, orang Jepangnya kepingin membuat semacam kerja sama untuk membeli bibit itu dan dibudidayakan di tempat Mas Masduki, khususnya Desa Sridadi," tutur dia.

Suwaltam menerangkan Taniguchi memberi sejumlah fasilitas, di antaranya dua mobil dan sebuah lahan yang disewa berukuran 4 x 8,5 meter persegi. Pada lahan yang disewa, didirikan bangunan yang rencananya berfungsi sebagai tempat singgah sekaligus kantor.

"Akhirnya orang Jepang tersebut memberikan fasilitas kendaraan sampai membuat bangunan ukuran 4 x 8,5 meter untuk tempat singgah kalau dia nginep di Sridadi, sekalian mau digunakan untuk kantor. Pembangunannya sudah 50 persen. Lahannya sewa," ucap Suwaltam.

Mitsuhiro Taniguchi telah menyediakan fasilitas dua mobil serta membangun sebuah tempat singgah dan kantor di Kampung Sridadi, Lampung Tengah, Lampung untuk bisnis tambak ikan lele dan patin.Mitsuhiro Taniguchi telah menyediakan fasilitas dua mobil serta membangun sebuah tempat singgah dan kantor di Kampung Sridadi, Lampung Tengah, Lampung untuk bisnis tambak ikan lele dan patin. (dok. istimewa)

Lihat juga video 'Bantu Krisis Tenaga Kerja, Jepang Buat Robot Berkaki 4 Ini':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya kasus Mitsuhiro Taniguchi di halaman berikutnya.

Mitsuhiro merupakan buron terkait kasus penipuan bansos COVID-19. Dilansir dari surat kabar Asahi Shimbun, Rabu (8/6), Mitsuhiro merupakan pimpinan kelompok penipu yang ditangkap polisi Tokyo pada 30 Mei 2022.

Polisi Tokyo menangkap tiga anggota keluarga atas dugaan penipuan terkait dengan penerimaan subsidi COVID-19 dalam jumlah besar untuk usaha kecil yang dalam krisis. Polisi juga menempatkan anggota keempat dalam daftar buron internasional, karena mereka diyakini telah meninggalkan Jepang.

Departemen Kepolisian Metropolitan menyatakan sebuah kelompok yang dipimpin oleh keluarga tersebut membuat ratusan aplikasi subsidi palsu dan menerima sekitar 960 juta yen (USD 7,5 juta) atau setara Rp 105 miliar. Polisi merilis foto buron untuk Mitsuhiro Taniguchi (47).

Polisi juga sudah menangkap mantan istrinya, Rie Taniguchi (45), seorang eksekutif perusahaan; putra sulungnya, Daiki, (22); dan putra keduanya yang berusia 21 tahun.

Penyelidik mengatakan ketiganya mengajukan aplikasi palsu dari Juni hingga Agustus 2020, atas permintaan tiga orang lain yang tinggal di Tokyo dan Prefektur Hyogo. Mereka mengajukan aplikasi dengan mengklaim bahwa penjualan mereka menurun karena pandemi. Ketiganya diduga melakukan penggelapan dana subsidi COVID-19 sebesar 3 juta yen kepada pemerintah.

Ketiga tersangka mendapat instruksi langsung dari Mitsuhiro Taniguchi untuk menyerahkan pengembalian pajak palsu, yang disiapkan oleh putra kedua atas nama orang yang terdaftar di kantor pajak, dan mendapatkan salinan pengembalian tersebut. Mantan istri dan putra sulung itu kemudian menjalani prosedur aplikasi untuk mendapatkan subsidi.

Mitsuhiro Taniguchi dan kelompoknya mengajukan 1.780 aplikasi palsu dengan nama yang dikumpulkan dari seluruh Jepang melalui kenalan dan seminar yang mengklaim bahwa 'siapa pun bisa mendapatkan uang'. Diyakini bahwa mereka menerima hingga ratusan ribu yen setiap kali sebagai hadiah dari orang-orang yang memberikan nama mereka.

Polisi saat itu yakin Mitsuhiro Taniguchi meninggalkan Jepang ke Indonesia. Pihak Jepang juga telah mencabut izin paspor Mitsuhiro Taniguchi.

Halaman 2 dari 2
(aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads