4 Fakta Copet di TransJ Bikin Risau Lukai Penumpang Pakai Pisau

4 Fakta Copet di TransJ Bikin Risau Lukai Penumpang Pakai Pisau

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 09 Jun 2022 07:31 WIB
Jakarta -

Pencopet membawa pisau saat melancarkan aksinya di bus TransJakarta. Aksi copet yang menggunakan senjata tajam itu sempat melukai seorang penumpang.

Insiden ini sempat viral di media sosial. Dilihat, Selasa (7/6/2022), penumpang di dalam bus panik. Beberapa penumpang TransJakarta mencoba menjauhi pintu bagian depan.

Tampak seseorang terduga pelaku menggunakan hoodie di pintu halte TransJakarta. Pelaku disebut turun di halte TransJakarta Semanggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahaya bahaya bahaya. Dia udah nusuk. Ini ada yang kena tusuk nih satu. Telepon polisi langsung," teriak saksi dalam rekaman video.

Berikut fakta-fakta aksi copet itu:

ADVERTISEMENT

1. Penumpang Terluka

Kepala Departemen Komunikasi Koorporasi TransJakarta Iwan Samariansyah membenarkan kejadian pada video viral tersebut. Iwan mengatakan peristiwa itu bukan aksi penusukan.

"Itu bukan penusukan, tetapi percobaan pencopetan di dalam bus TransJakarta. Jadi ketahuan, tapi terduga copetnya itu melawan. Karena ternyata dia membawa pisau," ucap Iwan.

Akibat perlawanan pelaku, satu penumpang mengalami luka di bagian tangan. Korban kemudian mendapatkan perawatan.

"Nah, pisau itu kemudian dipergunakannya untuk melawan yang menuduh dia copet gitu sehingga akhirnya terjadi, disabet dengan menggunakan pisau sehingga ada terjadi pendarahan lah gitu," kata Iwan.

"Kalau tidak salah, diinformasikan dapat 3 jahitan korbannya, tapi laporan lengkapnya sebentar ya," sambungnya.

Baca berita selengkapnya pada halaman berikut.

2. Pisau Diamankan Polisi

Anggota kepolisian berhasil mengamankan sebilah pisau dari terduga pelaku copet itu. Aksi petugas mengamankan pisau itu terekam dalam video.

Dalam rekaman video itu terlihat tiga orang polisi berseragam lengkap dan satu polisi berseragam bebas mendekati terduga pelaku S. Mereka berusaha meyakinkan S untuk menyerahkan pisau.

S saat itu tampak mengenakan jaket berwarna krem dan sebuah topi. Di tangan kirinya terlihat sebilah senjata tajam berupa pisau.

Polisi yang berseragam bebas terlihat memegang sepucuk pistol revolver di tangan kanannya dan sebuah tongkat di tangan kirinya. Dia mencoba meyakinkan S untuk mempercayainya.

"Lepas, hei! Kamu percaya sama saya nggak, saya anggota di sini. Ini tanggung jawab saya. Saya anggota," kata polisi berseragam bebas.

Salah seorang polisi di samping kanan S tampak berkomunikasi menggunakan HT. Seorang petugas menggunakan rompi hitam juga berada di dekat S. Posisi S dikelilingi oleh polisi.

Kemudian salah seorang polisi berpakaian Provos mendekati S sambil merangkulnya. Provos itu meyakinkan S untuk menyerahkan pisaunya. Kemudian Provos itu memegang tangan kiri S dengan kedua tangannya.

"Saya tanggung jawab. Ini tanggung jawab saya, semua tanggung jawab," ujar Provos tersebut.

Seorang petugas Provos juga tampak melarang warga mendekati tempat S yang sedang diamankan pihak kepolisian. Kemudian polisi berseragam bebas akhirnya mengamankan senjata dari tangan S.

"Udah, percaya, copot dulu, lepas (pisaunya), taruh dulu. Kamu percaya, udah. Jangan percaya yang lain. Lepas. Hei! Jangan ada yang bicara," kata petugas berseragam tersebut.

Selengkapnya pada halaman berikut.

3. Ditangkap di Halte depan Polda Metro

Pencopet di diamankan di Halte Semanggi, Jakarta Pusat. Halte itu berlokasi di depan Polda Metro Jaya.

"Iya betul sekali, (halte) yang di depan PMJ," kata Iwan saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (7/6/2022).

4. Pelaku Dibawa ke Polda

Iwan menjelaskan, S kemudian ditangkap pihak kepolisian dibantu Petugas Layanan Halte (PLH) TransJakarta. Selanjutnya, S diperiksa di Polda Metro Jaya.

"Itu sebabnya oleh PLH bersama petugas polisi pelaku sama korban kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya dan diberkas di sana sama penyidik," tambahnya.

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads