Kakak Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Yuslih Ihza Mahendra, berang dengan pernyataan Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor yang menuding dirinya keluar PBB karena tidak diusung menjadi calon bupati lagi. Dia menuding Sekjen PBB telah melakukan pembunuhan karakter.
"Kiranya Ferry itu dia terus terang saja, seakan-akan mau melakukan pembunuhan karakter terhadap saya. Ya kan? Dia bilang kemarahan saya, masih aja terus dia berpolemik soal itu, jadi saya kesal ini bacanya," kata Yuslih saat dihubungi, Sabtu (4/6/2022).
Yuslih mengaku sebetulnya tidak ingin memperpanjang persoalan dirinya meninggalkan PBB dan berlabuh di Partai Demokrat. Namun, dia mengaku kesal disudutkan oleh Ferry, yang disebut olehnya, sebagai biang kerok dirinya keluar.
"Saya bilang sudah lah yang lalu nggak usah kita bicarakan lagi, tapi si Ferry itu masih aja, itu lah biang keroknya sebetulnya. Sekarang ini, saya kalau nggak begini disudutkan terus, nggak ada orang yang membela saya," ucapnya.
Yuslih kembali menekankan soal dirinya yang tidak hanya dibesarkan partai, tetapi juga membesarkan partai. Dia menyebut Ferry yang justru melihat sebelah mata dengan menganggap dirinya tidak berperan apapun untuk PBB.
"Si Ferry ini melihatnya sebelah doang. Jangan cuma katakan orang bisa dibesarkan partai, tapi juga justru orang itu yang pernah membesarkan partai paling tidak di masanya. Tidak semua orang masuk partai bisa membesarkan partai, itu yang jadi pimpinan-pimpinan partai di Belitung segala macam itu, yang di Provinsi Bangka Belitung juga besar apa? Dipilih DPR aja nggak pernah, mereka jadi pengurus nggak pernah bisa membesarkan partai. Jadi jangan cuma menghujat orang, dibesarkan oleh partai, mereka punya jasa dong terhadap partai, coba dipikirkan." tegasnya.
Yuslih lantas membeberkan banyaknya kader-kader PBB yang keluar sebelum dirinya. Dia meminta PBB melakukan introspeksi diri selama ini hingga ditinggalkan banyak kadernya.
"Kenapa banyak orang keluar dari PBB? Bukan cuma saya kan, kalau saya katakan, berapa banyak orang-orang PBB dari dulu yang di pusat keluar juga, ada apa sebetulnya di dalam itu? Harusnya introspeksi dong, nggak cuma saya. Mulai dari Pak Eko Maulana Ali, Syamsuddin Basari, Abdul Fatah, Darmansyah Husein, Yuslih Ihza, ada apa sebetulnya? Ini melakukan justifikasi pembelaan diri sendiri, biar masyarakat tahu. Coba dipikirkan lah," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Tonton juga Video: PD Pertanyakan Perubahan Partai Mahasiswa Indonesia dari Parkindo 1945
(maa/haf)