Wakapolda Kalteng: Polwan Jangan Diam di Zona Nyaman

Wakapolda Kalteng: Polwan Jangan Diam di Zona Nyaman

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 31 Mei 2022 18:20 WIB
Wakapolda Kalteng Brigjen Ida Oetari di FGD Kompolnas bertajuk Peningkatan Peran Polwan, Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).
Wakapolda Kalteng Brigjen Ida Oetari di FGD Kompolnas bertajuk 'Peningkatan Peran Polwan', Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022). (Audrey/detikcom)
Jakarta -

Wakapolda Kalimantan Tengah (Kalteng), yang merupakan Polwan senior Brigjen Ida Oetari, meminta Polwan-polwan muda tak berdiam di zona nyaman. Dia menggunakan istilah freezing.

"Yang harus tidak dilakukan oleh Polwan adalah freezing atau apa? Masuk di zona nyaman, wes aku ngene wae wes (sudah, saya begini saja sudah). Wes aku ngene ae wes, duduk di kursi, ngetik. Wes aku ngene ae, toh nanti bojoku seneng aku, nanti anak saya juga. No, tidak, tidak boleh masuk di zona nyaman. Tidak boleh," kata Ida saat menjadi narasumber focus group discussion (FGD) 'Peningkatan Peran Polwan' di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).

Dia lalu menunjuk seorang Polwan muda, yakni Kompol Ratna Quratul Ainy. Dia menjadikan Ratna contoh bagi Polwan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu ada Ratna di sana. Ratna itu suaminya polisi, pernah jadi kapolres. Tapi Ratna sekarang jadi kapolsek, kapolsek yang di grade-nya Jakarta ini grade-nya paling bagus. Dia bisa lakukan itu. Karena dia tidak boleh berhenti di zona nyaman, semua Polwan tidak boleh berhenti di zona nyaman," tegas Ida.

Kepada wartawan seusai FGD, Ida menuturkan dirinya lima tahun menjadi sekretaris pribadi (sespri) Kapolda Jatim pada masanya. Penempatan tugas itu dia memanfaatkan untuk belajar soal konsep, kebijakan, serta kepemimpinan.

ADVERTISEMENT

"Saya lima tahun di spri, saya spri Kapolda Jatim. Tapi tugas saya bukan bersolek, saya sespri yaitu menyiapkan materi (paparan Kapolda) dan macam-macam. Jadi pemikirnya juga, makanya itu yang membesarkan saya juga," tutur Ida.

"Artinya boleh Anda di spri, tetapi bukan melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik, tetapi mengerjakan hal-hal yang berkenaan dengan pemikiran. Di situlah Polwan mengasah kepolisian degan belajar konsep, belajar kebijakan, belajar leadership," sambung Ida.

Dia tak ingin Polwan yang berdinas di spri hanya menjalankan tugas menyiapkan makanan dan duduk-duduk santai setelah itu. "Bukan hanya duduk, menyiapkan makanan, selesai. Justru di sana mereka belajar langsung dari sumbernya," ujar Ida.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Kompolnas Harap Sosok Polwan Bisa Muncul di Hoegeng Award 2022':

[Gambas:Video 20detik]



Kompolnas Dukung Peningkatan Peran Polwan

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan mendukung peningkatan peran Polisi Wanita (Polwan) dengan melakukan analisis gender. Hasil analisis tersebut menjadi dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan terkait nasib Polwan di masa mendatang.

"Untuk analisis gender, Kompolnas akan melakukan. Karena apa? Kami sudah ada MoU dengan Komnas HAM, Komnas Perempuan," kata Ketua Harian Kompolnas Irjen Purnawirawan Benny Mamoto saat menutup FGD ini.

Kembali ke Ida, dia menuturkan pembahasan dalam FGD ini tak boleh berhenti seselesainya acara. Ida mendorong tindak lanjut nyata dalam meningkatkan peran Polwan.

"FGD ini tidak hanya di sini saja. Jadi harus ada follow up-nya. Follow up-nya adalah apa yang sudah dijadikan komitmen dalam FGD ini, amanat yang pertama itu dilakukan analisis gender," jelas Ida yang hadir sebagai narasumber usai FGD.

Wakapolda Kalteng Brigjen Ida Oetari di FGD Kompolnas bertajuk 'Peningkatan Peran Polwan', Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).FGD Kompolnas bertajuk 'Peningkatan Peran Polwan', Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022). (Audrey/detikcom)

"(Analisis gender) pintu masuk untuk mengetahui masalahnya apa, kendalanya apa, kebijakan yang akan diambil apa. Ini harus dikerjakan orang yang tepat. Kedua adalah pembuatan pokja (kelompok kerja) yang mem-follow up analisis gendernya," sambung Ida.

Ida menerangkan pokja akan diisi orang-orang yang komprehensif dari seluruh satker Polri. Pokja kemudian akan membuat road map dan timeline terkait pengembangan Polwan.

"Jadi hasil analisis gender ini apa, kemudian yang didalami lagi kebijakan yang diambil apa setelah itu, timeline-nya apa, road map-nya bagaimana," tutur Ida.

"Oleh karena itu, pokja harus komprehensif, kelompoknya semua anggota yang duduk di satker itu, supaya me-mapping-nya benar. Berikutnya yang terakhir vocal point untuk me-running-kan apa yang sudah dibuat," lanjut Ida.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Ida Ungkap Komitmen Kapolri

Dalam diskusi, Ida mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan komitmen terkait gender di Polri, dengan meneken Perkap Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengarusutamaan Gender.

"(Tindak lanjut dari Perkap) ini harus segera dilakukan karena Pak Kapolri, Pak As SDM, punya komitmen yang sangat luar biasa untuk ini. Maka kesempatan ini harus diambil," ungkap Ida.

Ida lalu membeberkan rencana peningkatan peran Polwan sebenarnya sudah lama dia susun dan ajukan, sekitar 20 tahun lalu. Namun baru Sigit-lah yang membuktikan komitmen terhadap isu gender.

"Bayangkan 10 tahun yang lalu perkap ini sudah kami ajukan, tapi baru Pak Kapolri ini, beliau mau menandatangani. Artinya, beliau punya komitmen, jadi Polwan harus mengambil golden age-nya ini" ucap Ida.

Para polwan beri bantuan ke korban erupsi Gunung Semeru (Dok Polri)Para Polwan memberi bantuan ke korban erupsi Gunung Semeru (Dok Polri)

Ida Harap Jumlah-Kesempatan Karier Polwan Sama dengan Polki

Dia berharap kebijakan yang keluar mengakomodasi hal-hal berkaitan dengan peningkatan peran Polwan., tak hanya di sisi kuantitas, tapi juga kualitas.

"Jumlah Polwan harus ditingkatkan. Polwan itu ikut pendidikan kejuruan. Bagaimana kita mau meningkatkan kemampuannya kalau peluang itu hanya sedikit atau mungkin Polwannya sendiri juga tidak mau berkembang," pungkas dia.

Halaman 3 dari 3
(aud/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads