Pihak AKP DK menyayangkan tuduhan pelecehan seksual yang diembuskan oleh mertua, Nurmila Sangadji dan adik ipar, Claudia Senduk. Perwira Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu mengaku selama ini memperlakukan mertua dan adik ipar dengan baik.
"Terkait dengan CCTV dan pelecehan seksual yang dipermasalahkan, perlu diketahui bahwa adik ipar bisa tinggal di rumah itu adalah karena belas kasihan dari AKP DK dan almarhumah," ujar pengacara AKP DK, Nefton Alfares Kapitan dalam keterangan kepada detikcom, Jumat (27/5/2022).
AKP DK dan almarhumah istri, Iptu CS, saat itu menerima adik iparnya tinggal di Jakarta, mengingat kondisinya saat itu tidak memiliki pekerjaan. Menurut Nefton, AKP DK dan almarhumah CS juga membiayai hidup Claudia selama tinggal bersama mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat adik ipar ingin tinggal di Jakarta, tetapi belum memiliki pekerjaan yang jelas. Daripada dia harus menyewa kos yang mana harus bayar listrik, air, internet, dll, maka AKP DK dan almarhumah berbaik hati untuk memberikan tumpangan rumahnya sehingga adik ipar tidak perlu mengeluarkan biaya2 tersebut," jelas Nefton.
"Bahkan sampai makan dan minum pun sering ditanggung oleh AKP DK dan almarhumah," tambahnya.
Nefton kemudian mengungkap kesepakatan awal antara AKP DK dengan CS. AKP DK memperbolehkan mertua dan orang tua AKP DK untuk bergantian merawat anak pertama mereka sebulan sekali.
"Kesepakatan awal dengan almarhumah ketika anak pertama lahir, bahwa yang membantu menjaga anak adalah bergantian satu bulan sekali antara mertua dan orang tua AKP DK," katanya.
Namun, karena begitu sayangnya AKP DK kepada istrinya, sehingga ia memperbolehkan mertua dan adik ipar tinggal bersama mereka.
"Karena begitu sayangnya AKP DK kepada almarhumah istri dan melihat bahwa almarhumah lebih nyaman ketika mertua berada di rumah, maka diputuskan bahwa mertua ikut tinggal di rumah sementara orang tua DK dapat datang sewaktu-waktu bila rindu kepada cucunya," jelasnya.
Nefton mengatakan selama ini hubungan AKP DK dengan mertuanya baik-baik saja. Konflik mulai terjadi sejak Iptu CS meninggal dunia pada Desember 2021. Saat itu sudah ada kesepakatan mertua dan adik ipar keluar dari rumah AKP DK secara baik-baik setelah 40 hari meninggalnya Iptu CS.
Belakangan, DK mengetahui barang-barang milik almarhumah, termasuk perhiasan, pakaian dan lain-lain, dibawa oleh mertua dan adik iparnya. Mertua dan adik ipar kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencurian, setelah sebelumnya berupaya menyelesaikan secara kekeluargaan.
Mertua dan adik ipar lalu melaporkan AKP DK ke Propam Polda Metro Jaya. AKP DK dituding melakukan pelecehan seksual karena memasang CCTV di kamar adik ipar. Untuk diketahui, CCTV dipasangi di seluruh kamar, kecuali kamar mandi.
Pihak AKP DK pun menyayangkan adanya tuduhan pelecehan seksual itu.
"Sangat disayangkan hal ini dapat terjadi, mungkin tidak akan begini bila kesepakatan awal waktu itu tetap dijalankan," tuturnya.
Simak video 'Rekaman CCTV Diduga Benny Harman Tampar Pegawai Resto di Labuan Bajo':
Baca di halaman selanjutnya: adik ipar merasa dilecehkan dengan adanya CCTV di kamar.
Mertua-Adik Ipar Protes CCTV di Kamar
Nurmila mengaku selama ini kurang nyaman tinggal di rumah AKP DK. Pasalnya, kata Nurmila, AKP DK memasang CCTV di seluruh kamar rumah, termasuk kamar yang dia dan Claudia tempati.
"Saya tidak nyaman saja di rumah situ, bukan tidak mau jaga anak ya. Karena di kamar kami, (kamar) saya ada CCTV, di kamar anak saya ada CCTV, di kamar anak saya ada CCTV," kata Nurmila kepada di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).
Hal ini diungkap Nurmila usai mengadukan 3 orang penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang menangani laporan DK atas tuduhan pencurian terhadap Nurmila dan Claudia. Nurmila dan Claudia sebelumnya dilaporkan AKP DK ke Polda Metro Jaya pada 26 Februari 2022.
Nurmila dan anaknya Claudia tinggal serumah dengan AKP DK lantaran anaknya, yang juga kakak kandung Claudia, Iptu CS menikah dengan AKP DK. Iptu CS meninggal dunia akibat leukemia pada Desember 2021.
"Yang saya keberatan, anak saya ini (Claudia) masih remaja, masih gadis. Kayaknya kurang etis buat saya sama si beliau (AKP DK) itu," tutur Nurmila.
Pada kesempatan yang sama, Claudia mengaku sempat protes kepada mendiang kakaknya, Iptu CS, soal AKP DK yang memasang CCTV di kamar tidurnya. Namun, menurut Claudia, Iptu CS mau tak mau menuruti AKP DK.
"Saya nggak terima sih (CCTV dipasang di kamar tidur). Saya sudah bilang ke kakak kandung saya, saya bilang, 'Kak seharusnya (CCTV) nggak harus dipasang di kamar sih'. Saya bilang seperti itu. Terus kakak saya (Iptu CS) bilang, 'Ya gimana, namanya suami saya yang suruh," ucap Claudia menirukan percakapan dengan Iptu CS kala itu.
Claudia pun akhirnya tak bisa berbuat apa-apa karena sadar rumah yang ditinggalinya adalah milik AKP DK. Baru sekarang, lanjut Claudia, dia berani mengungkapkan dirinya merasa dilecehkan dengan pemasangan CCTV di kamar tidurnya tersebut.
"Jadi ya gimana juga saya nggak bisa ngelak karena memang saya tinggal di situ juga. Jadi menurut saya sekarang baru saya bisa ungkapkan bahwa ada terjadinya pelecehan seksual," kata Claudia.
"Jadi mohon juga untuk bisa diberikan hukuman yang setara atas apa yang sudah dia perbuat, apalagi sekarang ditambahnya kita dituduh mencuri yang padahal kami nggak ada mencuri," lanjut Claudia.