Sengkarut AKP DK Lapor Kasus Pencurian hingga Diadukan Mertua

Sengkarut AKP DK Lapor Kasus Pencurian hingga Diadukan Mertua

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Mei 2022 06:49 WIB
Nurmila Sangadji dan Claudia Senduk mengadu ke Propam Polri usai dilaporkan AKP DK.
AKP DK diadukan ke Mabes Polri (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)
Jakarta -

Seorang perwira Polda Metro Jaya AKP DK awalnya melaporkan mertuanya, Nurmila Sangadji dan adik iparnya, Claudia Senduk atas tuduhan pencurian. Merasa dikriminalisasi, Nurmila mengadukan masalah ini ke Divisi Propam Polri.

Nurmila mendatangi Propam pada Rabu kemarin (25/5/2022), didampingi kuasa hukumnya, Jay Tambunan. Penanganan atas laporan yang dilayangkan AKP DK disebut tidak profesional oleh pihak Nurmila.

Akhirnya laporan itu dibuat di Propam atas nama tiga orang penyidik di bagian Subdit Jatanras di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Jay mengatakan kedua kliennya dikriminalisasi tanpa ada komunikasi terlebih dahulu layaknya hubungan antar keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurmila dan Claudia diketahui tinggal dalam satu rumah bersama AKP DK. Sementara, sang istri Iptu CS meninggal pada Desember 2021 akibat leukimia akut.

Jay mengatakan Nurmila dan Claudia diusir dari rumah oleh AKP DK, setelah Iptu CS meninggal. Saat hendak pergi dari rumah, kedua kliennya dituduh mencuri barang milik Iptu CS.

ADVERTISEMENT

Adapun laporan itu tercatat dengan nomor: SPSP2/2965/V/2022/Bagyanduan tanggal 25 Mei 2022.

Tak hanya itu, Nurmila juga merasa dilecehkan oleh AKP DK, lantaran setiap kamar di rumahnya dipasangi CCTV. Bahkan, kamar Claudia pun juga dipasangi CCTV, walaupun umurnya sudah terbilang dewasa.

AKP DK diperiksa Propam

Perwira Polda Metro Jaya AKP DK telah memenuhi panggilan Propam Polri terkait laporan yang dilayangkan sang mertua karena tak terima dituduh mencuri. AKP DK membawa bukti rekaman CCTV hingga akta waris.

"Bahwa AKP DK hari ini telah hadir ke Polda Metro Jaya memenuhi panggilan Provos untuk dilakukan pemeriksaan," kata kuasa hukum AKP DK, Nefton Alfares Kapitan, kepada wartawan, Kamis (26/5).

Nefton mengatakan kliennya, yang merupakan anggota Ditresnarkoba Polda Metro, kooperatif saat dilakukan pemeriksaan. Selain itu, AKP DK juga membawa bukti kuitansi pembelian-pembelian barang yang diduga dicuri sang mertua dan adik iparnya.

"AKP DK sangat kooperatif dengan hadir pemeriksaan Provos sebagai tindak lanjut dumas. AKP DK datang dengan menyertakan bukti-bukti bahwa apa yang dituduhkan oleh pendumas tersebut tidak benar," ujarnya.

"Rekaman CCTV, kuitansi-kuitansi pembelian barang-barang yang dicuri, dan akta waris dan wasiat yang telah disahkan oleh Kemenkumham," sambungnya.

Simak video 'Dituduh Mencuri, Mertua Laporkan Anggota Polda Metro ke Propam Polri':

[Gambas:Video 20detik]



Pengacara Bantah Usir

Perwira Polda Metro Jaya AKP DK membantah telah mengusir sang mertua, Nurmila Sangadji dan adik iparnya, Claudia Senduk. Kepergian keduanya disebut merupakan hasil dari kesepakatan.

"Sudah sepakat setelah 40 hari (Iptu CS, istri AKP DK), mertua dan adik ipar harus keluar dari rumah itu, mungkin ada pertimbangan sendiri. Jadi tidak ada pengusiran seperti yang mereka katakan, tetapi itu atas dasar kesepakatan," kata kuasa hukum AKP DK, Nefton Alfares Kapitan, saat dikonfirmasi, Kamis (26/5).

Nefton mengatakan Nurmila dan Claudia telah memberi tahu saat hendak ingin pergi dari rumah AKP DK. Namun, saat keduanya pergi, mereka disebut malah masuk ke kamar AKP DK untuk mengambil barang pribadi Iptu CS.

"Sudah ada pembicaraan sebelumnya dan mereka memilih sikap untuk pergi tanpa beritahu DK. Kemudian DK berangkat kerja, mereka masuk ke kamar pribadi DK dan ambil barang-barang berharga peninggalan mendiang istrinya, punya nilai sejarah," katanya.

Selanjutnya Nefton menjelaskan bahwa barang milik Iptu CS merupakan harta bersama dengan AKP DK. Jikapun Nurmila ingin meminta, dia disarankan untuk izin terlebih dahulu.

Penjelasan AKP DK soal CCTV

AKP DK melalui kuasa hukumnya, Nefton Alfares Kapitan, mengakui memang memasang CCTV di kamar yang ditempati oleh Claudia. Tetapi, tidak hanya di kamar yang ditempati Claudia, CCTV dipasang di seluruh kamar yang ada di rumah DK.

"Total ada 4 kamar (yang dipasangi CCTV). Kamar depan, kamar utama, kamar belakang dan kamar pembantu. Termasuk kamar DK juga dipasangi CCTV, semua dipasangi CCTV, kecuali kamar mandi," kata Nefton saat dihubungi detikcom, Rabu (25/5).

Nefton mengatakan mertua dan adik ipar DK sudah diberitahu soal CCTV yang dipasang di dalam kamar tersebut. Menurut Nefton, mertua dan adik ipar DK saat itu tidak keberatan.

Nefton menjelaskan alasan DK memasang CCTV agar tetap bisa mengawasi anaknya selama dalam pengasuhan babysitter, mengingat ia dan almarhumah Iptu CS sama-sama bekerja, sementara mertua dan adik iparnya saat itu sedang pulang kampung.

"Tentang CCTV di rumah, itu dipasang atas kemauan almarhumah karena waktu itu mertua dan adik ipar sedang pulang ke Balikpapan, sehingga anak-anak beliau cuma dipegang sama Mbak (babysitter). Makanya almarhumah minta dipasang CCTV supaya bisa lihat anak sama Mbak di rumah dari kantor masing-masing," jelasnya.

Halaman 3 dari 2
(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads