Jokowi di AS Serukan Setop Perang, Legislator Golkar Acungi Jempol

Jokowi di AS Serukan Setop Perang, Legislator Golkar Acungi Jempol

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 14 Mei 2022 11:34 WIB
Bobby Adhityo Rizaldi
Bobby Adhityo Rizaldi (Foto: dok. pribadi)
Jakarta -

Bicara soal perang di Ukraina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan penghentian perang sekarang. Sikap Jokowi saat KTT Khusus ASEAN-Amerika Serikat (AS) tersebut mendapat apresiasi tinggi dari anggota DPR RI.

Anggota Komisi I Fraksi Golkar DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menilai sikap Indonesia selama ini sesuai dengan konstitusi bahwa urusan perang diselesaikan secara damai tanpa memihak ke salah satu pihak yang bertikai.

"Ya sudah sesuai dengan sikap RI selama ini, baik itu yang diamanatkan dalam konstitusi kita dan UN Charter Article 2 Point 3, bahwa semua pertikaian harus diselesaikan tanpa perang dan damai, bukan Point 4, yang mengakui soal urusan 'teritorial integrity' atau memihak salah satu negara," kata Bobby kepada wartawan, Sabtu (14/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, sikap Jokowi dalam KTT Khusus ASEAN-AS dinilai patut diapresiasi tinggi. Jokowi, kata Bobby, tetap teguh agar perang dihentikan tanpa condong ke salah satu pihak.

"Inilah prinsip bebas aktif 'non-alignment' yang tetap dipegang oleh presiden kita dan layak diacungi jempol. Walaupun ditekan berbagai pihak, tetap tegak sebagai negara berdaulat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Presiden Jokowi sebelumnya berbicara mengenai perang di Ukraina. Jokowi menyerukan untuk menghentikan perang sekarang juga.

Hal ini disampaikan Jokowi pada KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington, Jumat (13/5). Menurut Jokowi, perang di Ukraina menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan Video 'Hadiri KTT ASEAN-AS, Jokowi Minta Perang di Ukraina Segera Diakhiri':

[Gambas:Video 20detik]



"Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi COVID-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka," ujar Jokowi dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (14/5).

Jokowi mengatakan perang di Ukraina melemahkan multilateralisme. Selain itu, perang tersebut berpotensi memecah belah hubungan antarnegara.

"Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud," tutur Jokowi.

Halaman 2 dari 2
(rfs/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads