Hepatitis 'Misterius' Muncul Bikin PSI Beri Pesan ke Pemprov DKI

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 04 Mei 2022 22:09 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Piotrekswat
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan tiga anak di Jakarta meninggal dengan dugaan hepatitis akut. Munculnya penyakit 'misterius' di Jakarta itu membuat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan pesan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.

Ketiga anak yang meninggal dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Ketiganya meninggal dalam rentang 2 pekan hingga 30 April 2022.

PSI meminta Pemprov DKI Jakarta meningkatkan alarm kewaspadaan untuk mengatasi penyebaran penyakit hepatitis akut yang belum diketahui sumbernya itu. Sebab, penyakit misterius itu sudah memakan korban usia anak di Jakarta.

"Kita harus nyalakan alarm kewaspadaan lagi karena WHO pun sudah menetapkan meningkatnya kasus hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Belajar dari pengalaman, jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar, apalagi kali ini sasarannya anak-anak," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo kepada wartawan, Rabu (4/5/2022)

Ketua Fraksi PSI ini mengatakan peran Dinas Kesehatan DKI Jakarta sangat penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus hepatitis 'misterius'. Dinkes DKI diminta berperan aktif menelusuri titik awal penyebaran.

"Dinkes DKI Jakarta harus segera berkoordinasi intens dengan Kemenkes untuk melakukan investigasi dan tracing agar dapat menemukan titik penyebaran awalnya," ujarnya.

Menurut Anggara, sosialisasi melibatkan pengurus wilayah seperti RT/RW juga cukup penting. Dia ingin materi edukasi terkait penanganan penyakit tersebut dibuat jelas.

"Sosialisasi juga penting dilakukan sampai ke masyarakat. Bisa libatkan pengurus RT, RW, atau kader PKK. Namun materi yang disebarkan harus dibuat sejelas mungkin. Kita tentu tidak mau membuat panik masyarakat, yang baru mau bebas dari pandemi COVID-19," imbuhnya.

Strategi Dinkes DKI

Dinkes DKI Jakarta menyampaikan strategi yang dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit hepatitis 'misterius'. Semua orang dengan gejala serupa hepatitis akan dipantau.

"Prinsipnya karena untuk pemeriksaan memastikan konfirmasi diagnosis itu berproses, tidak bisa cepat, artinya karena ada pemeriksaan harus secara teknis karena penyakitnya bukan penyakit yang rutin sudah tersedia jenis pemeriksaannya selama ini, jadi kita berproses. Supaya tidak kecolongan, jadi semua orang sakit dengan gejala hepatitis menyerupai hepatitis ya kita pantau gitu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Dwi Oktavia kepada detikcom, Rabu (4/5/2022).

Dwi menuturkan Dinkes DKI akan memantau dan melakukan pemeriksaan lebih detail terhadap semua pasien yang bergejala hepatitis. Dia menyebut Dinkes DKI sampai saat ini masih mencari penyebab penyakit hepatitis 'misterius'.

"Sebelum adanya penyakit hepatitis yang belum diketahui penyebabnya ini kan hepatitis juga ada kan hepatitis A, B, C semua kan dengan gejala kuning ya mayoritas, jadi semua orang dengan keluhan ke arah penyakit hepatitis kemudian ada peningkatan enzim hatinya, fungsi hatinya, itu kita waspadai supaya tidak kecolongan, artinya pasiennya nggak terkelola dengan maksimal kan merugikan pasien kasihan," uajarnya.

"Jadi diwaspadai diperiksa lebih detail untuk kemungkinan mencari penyebab hepatitisnya, apakah termasuk hepatitis yang sedang menjadi keawaspadaan atau hepatitis yang memang sudah ada sebelumnya hepatitis A, B, C," lanjutnya.

Baca berita selengkapnya di halaman berikut




(dek/dek)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork