PT KAI Indonesia menutup perlintasan rel kereta api sebidang di Rawageni, Depok, usai terjadi insiden mobil tertabrak KRL. Warga yang terdiri dari beberapa RW meminta perlintasan tersebut dibuka kembali.
Ketua RW 01, Kelurahan Ratujaya, Jaelani, mengatakan ditutupnya akses tersebut memberikan kerugian bagi warga. Selain terjadi penumpukan di jalan alternatif, pendapatan ekonomi warga sekitar disebut menurun.
"Macet, dari Rawageni ke arah Pitara di sepanjang Jalan Dipo yang mau akses keluar, bahkan ke Pondok Terong itu macet. Kemarin, Sabtu (23/4) parah total. Nggak bisa bergerak kita," kata Jaelani saat dihubungi, Senin (25/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain warga RW 01, pengajuan pembukaan perlintasan sebidang Rawageni disampaikan warga RW 03, 07, dan 09. Permohonan itu ditujukan kepada Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Kota Depok, Camat Cipayung, Lurah Ratu Jaya, hingga DPRD Kota Depok.
"Mungkin hari ini saya tujukan ke Dirjen KAI melalui Kementerian Perhubungan. Rabu, surat itu akan saya kirim ke DPRD Kota Depok," paparnya.
Selain 4 RW yang menandatangani surat permohonan dibuka kembali, Jaelani menyebut 8 RT di wilayahnya tak setuju perlintasan ditutup.
"Ada 8 RT menyatakan tidak setuju. Tapi menurut saya, warga sebelah seperti Jembatan Serong, Pitara, Sawangan itu tidak setuju karena jalur itu akses potong. Kalau di Sawangan ataupun Margonda macet, mereka lewat situ," ujarnya.
Ia berharap perlintasan sebidang tak ditutup permanen, melainkan dibuatkan palang otomatis dengan penjagaan yang lebih ketat.
"Permintaan saya dibuatkan palang otomatis yang berintegrasi dengan stasiun-stasiun terdekat. Kalaupun tidak ada anggaran, diizinkan saja (dibuka). Mungkin nanti saya akan lebih ketat lagi, sebelum itu dibuka akan briefing mereka," kata Jaelani.
Selain itu, kata dia, jalur alternatif tak memenuhi syarat untuk jalur utama. Mengingat perlintasan kereta Rawageni merupakan jalur utama 6 RW di Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung.
"Karena debit kendaraan dan pengguna jalan yang banyak. Saat ini mengakibatkan macet serta kendaraan pengangkut sampah tertunda pengirimannya karena dilarang melintasi jalur Dipo. Tidak adanya akses cepat untuk kendaraan emergency seperti ambulans atau kereta jenazah," tutup Jaelani.
Lihat juga video 'Kesaksian Warga Pergoki Bocah Main di Kolong Rel KA Cimahi':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Perlintasan Ditutup Usai Mobil Tertabrak KRL
Sebelumnya, kecelakaan melibatkan mobil dan KRL terjadi di perlintasan Jalan Rawa Geni, Citayam, Depok, Rabu (20/4). Kecelakaan tersebut membuat mobil yang disopiri pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur'an Fantastis, Ustaz Ahmad Yasin, ringsek berat.
Kecelakaan antara KRL KA 1077 (Bogor-Jakarta Kota) dan mobil itu terjadi di perlintasan liar di kilometer 34+4/5 antara Stasiun Citayam-Depok pada pukul 06.47 WIB.
PT KAI lalu menutup permanen perlintasan sebidang di Citayam, Depok. Perlintasan itu ditutup permanen setelah ada mobil tertabrak KRL kemarin.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (21/4), tampak spanduk terpasang di sisi kiri dan kanan rel kereta api. Selain itu, tampak ada lima batang besi dipasang untuk menutup perlintasan ke Jalan Rawa Geni.
"Pemberitahuan untuk keselamatan bersama perlintasan ini ditutup. Sesuai UU 24 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 94 menyatakan bahwa 'untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai ijin harus ditutup'," demikian bunyi spanduk tersebut.