Perlintasan sebidang di Rawa Geni, Depok, ditutup permanen pasca-insiden mobil tertabrak kereta rel listrik (KRL). Warga sekitar maupun pengendara yang kerap kali melintas ada yang mendukung dan menolak.
Salah seorang tukang ojek pangkalan di samping rel, Irfan (44), mengaku tak setuju dengan penutupan tersebut. Ia menyebut jalan perlintasan sebidang itu merupakan jalur utama yang menghubungkan ke beberapa lokasi.
"Kalau saya minta dibuka. Soalnya, ini jalan utama. Ini bisa ke Jembatan Serong, ke Cipayung, bisa ke Pitara, bisa ke Sawangan," ungkap Irfan saat ditemui di lokasi, Kamis (21/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga dikatakan Yati (42), yang menyebut perjalanan untuk sampai ke lokasi kerjanya jadi jauh lantaran harus memutar. Padahal, kata dia, akses jalan itu kerap dipakai orang berlalu lalang.
"Ya istilahnya kita kalau ke pasar saja bisa langsung lewat sini (perlintasan KA). Kalau lewat tempat lain jalannya jauh lagi. Cuma jalan ini, satu-satunya," kata Yati.
![]() |
Menurutnya, penutupan rel sebidang membuatnya harus mengeluarkan kocek lebih dalam saat menggunakan ojek online (ojol). Ia berharap perlintasan bisa dibuka kembali.
"Saya kerja di sini (Rawa Geni) tapi keluarga tinggal di Jakarta. Kalau pulang dari Jakarta naik (ojek online) nambah ongkosnya. Jauh memutar dan macet," ungkap Yati.
"Biasanya (keluarkan) Rp 30 ribu atau Rp 25 ribu, (sekarang) bisa Rp 40 ribu atau Rp 50 ribu. Berat juga, maunya dibuka lagi. Banyak warga sini yang sudah pada bikin pernyataan biar dibukakan," kata dia.
Lain halnya dengan Abdul Hakim (42). Warga RT 02 RW 09 ini mengaku setuju dengan penutupan rel sebidang. Ia tak mempermasalahkan karena untuk keselamatan pengendara.
"Kalau untuk keselamatan kita bersama, saya setuju-setuju saja. Tapi masyarakat harus diperhatikan juga oleh pemerintah," tutur Abdul Hakim.
Ia pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menghadirkan solusi. Salah satunya pembuatan flyover di lokasi tersebut.
"Pemerintah harus memikirkan akses warga sekitar, seperti bikinlah pembangunan flyover. Jadi flyover yang sebelah sana satu, di sini satu," kata Abdul.
"Kalau nggak ada flyover, di jalan sana (dalam Rawa Geni) bisa terjadi kemacetan. Pasang flyover seperti yang di Dipo itu," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.