PD Pasar Pakuan Jaya soal Kasus Ujang Sarjana: Ribut Preman Ketemu Preman

PD Pasar Pakuan Jaya soal Kasus Ujang Sarjana: Ribut Preman Ketemu Preman

M Sholihin - detikNews
Jumat, 22 Apr 2022 23:20 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat pengaduan langsung dari pedagang Pasar Bogor soal maraknya praktik pungutan liar (pungli). (Screenshot video viral)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat pengaduan langsung dari pedagang Pasar Bogor soal maraknya praktik pungutan liar (pungli). (Screenshot Video Viral)
Bogor -

Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakir, ikut menanggapi soal pungutan liar (pungli) yang diadukan wanita pedagang saat kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Bogor kemarin. Pasar Bogor masuk dalam pengelolaan dan pengawasan Perumda PPJ, dan Muzakir memastikan tidak ada praktik pungli di pasar tersebut.

"Bahasa ibu-ibu (wanita pedagang yang mengadu ke Presiden Jokowi) itu salah. Mereka bukan pedagang pasar. Seakan-akan dikemas pungli segala macam pedagang pasar dipenjarakan," kata Muzakir kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).

"Banyak tanya ke saya (soal pungli). Saya sampaikan di dalam pasar tidak ada pungli. Kalaupun ada pungli, di luar, tidak ada wewenang kami. Kalau mau nyaman dan aman, (seharusnya) jualan di dalam Pasar Bogor," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muzakir menjelaskan, Pemkot Bogor saat ini masih terus melakukan penataan kawasan Pasar Bogor. Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di trotoar Jalan Roda diarahkan agar berjualan di lantai 3 gedung Pasar Bogor.

Namun hingga saat ini masih ada beberapa pedagang yang menolak. Salah satunya adalah Ujang Sarjana, pria yang disebut sebagai korban kriminalisasi karena menolak pungli.

ADVERTISEMENT

Muzakir mengatakan Ujang Sarjana tidak terdaftar sebagai pedagang di Pasar Bogor. Ujang Sarjana menjadi salah satu PKL yang menolak dipindahkan ke area berdagang yang disediakan Pemkot Bogor di lantai 3 Pasar Bogor.

"Jadi dia PKL yang jualan di trotoar jalan. Pak Ujang ini sendiri, terlepas dari kasus yang menyeretnya ke penjara, jadi termasuk PKL yang dari tahun ke tahun susah banget diatur, karena nggak mau jualan di dalam pasar, walaupun di dalam kita kasih gratis sementara," ujar Muzakir.

Muzakir menyebut Ujang Sarjana sebagai sosok pedagang yang disegani di Pasar Bogor. Terkait kejadian yang membuat Ujang Sarjana ditangkap, kata Muzakir, merupakan keributan antarpedagang yang berjualan tidak pada tempatnya.

"Pak ujang ini masuk kalau dalam bahasa PKL sebagai PKL yang jagoan lah. Jadi, PKL-PKL lain agak tunduk dengan dia. Jadi, kalau bahasa saya itu ribut-ribut preman ketemu preman. Dua-duanya juga jualan di tempat yang tidak resmi. Di tempat yang tidak dibolehkan," bebernya.

"Untuk kasus kemarin memang murni kasus pengeroyokan. Saya lihat itu kemarin rebutan lapak jualan," imbuh Muzakir.

Diberitakan sebelumnya, pedagang di Pasar Bogor menyampaikan curahan hati (curhat) terkait maraknya pungli di sana. Bahkan ada anggota keluarga mereka yang ditahan polisi lantaran menolak pungli yang dilakukan preman.

Momen curhat pedagang itu disampaikan saat Presiden Jokowi menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, Kamis (21/4). Saat itu, Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saat kunjungannya, Jokowi sempat meninjau dan membagikan suvenir kepada pedagang di Pasar Bogor. Saat itu, ada pria dan wanita berpakaian merah curhat ke Jokowi dan terekam dalam video yang viral di media sosial.

"Bapak, di sini banyak pungli, Pak," kata pria tersebut kepada Jokowi.

Jokowi lalu menghentikan langkahnya. Dia memperhatikan dan mendengarkan curhat pria dan wanita tersebut sembari mengayunkan tangan ke bawah meminta keduanya untuk tenang.

Pria dan wanita tersebut secara histeris terus berbicara kepada Jokowi soal dugaan pungli yang marak terjadi di Pasar Bogor. Mereka juga mengatakan pihak keluarganya ditangkap polisi karena menolak pungli yang dilakukan preman.

"Tolong, Bapak, Om kami menolak pungli, ditangkap polisi," kata wanita tersebut.

Pengacara Duga Ujang Sarjana Dikriminalisasi

Pengacara Ujang Sarjana, Emiral Rangga Trenggono, menduga kliennya dikriminalisasi. Kasus Ujang Sarjana kini sudah masuk ke persidangan.

"Ujang Sarjana ini didakwa, saat ini sudah masuk persidangan, diduga melakukan pengeroyokan, yang mana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 ayat 1 KUHP," kata Emiral saat ditemui, Jumat (22/4).

Dia menduga ada kriminalisasi terhadap Ujang Sarjana. Ia juga menduga uraian kronologi yang ada itu berbeda fakta yang mereka temukan di lapangan.

Ia mengklaim tidak ada pemukulan pada malam kejadian pada 26 November 2021 di Pasar Bogor. Dia mengatakan masalah itu sudah selesai malam itu juga.

Malam itu, lanjutnya, Ujang Sarjana dan kakaknya menegur serta menolak membeli barang dagangan berupa air mineral yang ditawarkan secara paksa oleh pelapor Ardiansah dan Ade Komeng. Penolakan itu berujung terjadi cekcok mulut dan dilerai pedagang lain di lokasi.

"Kami dari tim kuasa hukum melakukan wawancara dan investigasi saksi fakta terkait kejadian. Didapati bahwa tidak ada pemukulan atau pengeroyokan terhadap Ade Komeng dan Ardiansyah, yang ada hanya cekcok mulut. Kami meyakini, kami kuasa hukum meyakini adanya dugaan kriminalisasi. Tapi tolong digarisbawahi, kami melihat ada dugaan kriminalisasi terhadap ujang sarjana," kata Emiral.

Dia mengatakan pihaknya juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

"Memang kami menduga ada uraian kejadian, uraian kronologis yang tidak sesuai dengan fakta. Tentu nanti kita uji, kita periksa di persidangan, kita harus menghargai proses persidangan yang sedang berjalan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(drg/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads