Pengacara Jelaskan Kasus yang Diungkapkan Pedagang Saat Jokowi Sidak

Pengacara Jelaskan Kasus yang Diungkapkan Pedagang Saat Jokowi Sidak

M Sholihin - detikNews
Jumat, 22 Apr 2022 16:49 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat pengaduan langsung dari pedagang Pasar Bogor soal maraknya praktik pungutan liar (pungli). (Screenshot video viral)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat pengaduan langsung dari pedagang Pasar Bogor soal maraknya praktik pungutan liar (pungli). (Screenshot Video Viral)
Bogor -

Ujang Sarjana, seorang pedagang di Pasar Bogor, ditangkap polisi atas dugaan pengeroyokan. Pengacara Ujang Sarjana, Emiral Rangga Trenggono, menduga kliennya dikriminalisasi.

Kasus ini terungkap saat dua pedagang mengadu langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang mengunjungi Pasar Bogor. Kedua pedagang tersebut ialah Rahman (20) dan kakak perempuannya, Kurniali (23), yang merupakan keponakan Ujang.

"Ujang Sarjana ini didakwa, saat ini sudah masuk persidangan, diduga melakukan pengeroyokan, yang mana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 ayat 1 KUHP," kata Emiral saat ditemui, Jumat (22/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menduga ada kriminalisasi terhadap Ujang Sarjana. Ia juga menduga bahwa uraian kronologis yang ada itu berbeda fakta yang mereka temukan di lapangan.

Ia mengklaim tidak ada pemukulan pada malam kejadian pada 26 November 2021 di Pasar Bogor. Dia mengatakan masalah itu sudah selesai malam itu juga.

ADVERTISEMENT

Malam itu, lanjutnya, Ujang Sarjana dan kakaknya menegur serta menolak membeli barang dagangan berupa air mineral yang ditawarkan secara paksa oleh pelapor Ardiansah dan Ade Komeng. Penolakan itu berujung terjadi cekcok mulut dan dilerai pedagang lain di lokasi.

"Kami dari tim kuasa hukum melakukan wawancara dan investigasi saksi fakta terkait kejadian. Didapati bahwa tidak ada pemukulan atau pengeroyokan terhadap Ade Komeng dan Ardiansyah, yang ada hanya cekcok mulut. Kami meyakini, kami kuasa hukum meyakini adanya dugaan kriminalisasi. Tapi tolong digarisbawahi, kami melihat ada dugaan kriminalisasi terhadap ujang sarjana," kata Emiral.

Dia mengatakan pihaknya juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Dua orang secara histeris curhat soal maraknya pungli ke Jokowi saat meninjau Pasar Bogor. Begini cerita 2 pedagang tersebut. (M Sholihin/detikcom)Dua orang secara histeris curhat soal maraknya pungli ke Jokowi saat meninjau Pasar Bogor. Begini cerita 2 pedagang tersebut. (M Sholihin/detikcom)

"Memang kami menduga ada uraian kejadian, uraian kronologis yang tidak sesuai dengan fakta. Tentu nanti kita uji, kita periksa di persidangan, kita harus menghargai proses persidangan yang sedang berjalan," imbuhnya.

Cerita Pedagang Tolak Pungli Ditangkap

Sebelumnya, Rahman mengaku aksi curhat ke Jokowi dilakukan secara spontan. Ia mengaku nekat mengadu ke Jokowi karena merasa butuh keadilan untuk pamannya, Ujang Sarjana. Pihak keluarganya juga sempat mengadu ke Komnas HAM, tapi tak mendapatkan respons memuaskan. Melalui pengacaranya, pihaknya juga sempat mengajukan praperadilan, namun ditolak.

"Singkat cerita, Bapak Presiden itu menyapa warga, secara spontanitas itu saya dan kakak saya itu, menyampaikan aspirasi kita sebagai rakyat kecil gitu. Karena memang kita tuh butuh keadilan, butuh keadilan yang seadil-adilnya," kata Rahman, Jumat (22/4).

Rahman kemudian menceritakan awal mula keributan yang berujung penangkapan pamannya, Ujang Sarjana. Ia menyebut tidak ada pemukulan yang dilakukan Ujang Sarjana terhadap kedua pelapor pada saat malam keributan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Momen Pedagang Pasar di Bogor Histeris Saat Curhat Pungli ke Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



"Jadi kasusnya itu sebenarnya, seorang pedagang buah di Pasar Bogor (Ujang Sarjana) sedang berjualan, kemudian tiba-tiba pelapor yang namanya Ardiansah dan Ade Komeng itu, dia itu membagikan minum, kantong plastik, rokok secara paksa kepada para pedagang, tapi harus tetap bayar. Itu harus setiap malam, kontinu, nggak boleh libur, mau kantung masih ada kek atau minum masih ada kek, tetap itu (harus beli)," beber Rahman.

Rahmat mengatakan Ardiansah dan Ade Komeng tidak segan-segan melakukan kekerasan jika dagangannya tidak dibeli. Pihak keluarga juga mempertanyakan kapasitas pelapor.

"Cuma yang harus digarisbawahi adalah, yang tadi itu mereka itu (pelapor) benar-benar pedagang atau bukan, coba dilihat lagi, coba bedakan pedagang murni apakah pedagang itu sifatnya memaksa? Kan dibolehkan membeli atau tidak, masa pedagang memaksa dan membawa senjata tajam," kata Kurniasih.

Penjelasan Polisi

Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti dan memintai keterangan dua pedagang yang mengadu ke Jokowi. Polres Bogor Kota akan melakukan audit investigasi terkait aduan pedagang tersebut.

"Terima kasih atas informasi yang disampaikan dan terhadap pemberi informasi telah kami lakukan pemeriksaan atas keberatan yang disampaikan kepada Bapak Presiden. kami akan menindaklanjuti dengan audit investigasi," kata Susatyo, Kamis (21/4).

Susatyo menyebut perkara yang diadukan pedagang ke Jokowi itu sudah ditangani sejak Desember 2021 tentang pengeroyokan terhadap sesama pedagang.

Ia menyebut keberatan atas penanganan perkara tersebut juga sempat diuji melalui mekanisme praperadilan. Namun kasus kemudian tersebut tetap berlanjut.

Halaman 2 dari 2
(jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads