Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Kementerian Agama (Kemenag) mempersiapkan keberangkatan jemaah haji tahun 2022. Yaqut menginstruksikan jajarannya untuk tak cuti mudik agar persiapan bisa maksimal.
"Jadi saya sudah instruksikan seluruh jajaran supaya nggak ikut cuti mudik. Harus semua standby mempersiapkan keberangkatan jemaah haji Indonesia," papar Yaqut Cholil setelah menghadiri program 1 juta vaksin booster di PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).
Ia mengatakan, untuk penyelenggaraan haji tahun 2022, Indonesia mendapat jatah kuota 50 persen dari kuantitas normal. Dengan demikian, dari sekitar 221 ribu kini hanya 100.051 jemaah.
"Karena kuotanya 50 persen dari kuota normal sebelumnya. Ada konsekuensi bahwa kita harus melakukan cut off. Kita harus kurangi jamaah yang seharusnya di masa normal itu sekitar 221 ribu," papar Yaqut.
Kementerian Agama kini sedang mempersiapkan daftar keberangkatan. Yaqut menyebut akan memprioritaskan dari nomor antrean di tahun 2020 dan 2021.
"Oleh karena itu, daftar antrean yang kemarin berangkat di tahun 2020 dan 2021 itu nanti kita akan prioritaskan terlebih dahulu, tetapi juga tentu dengan pengurangan sesuai jumlah kuota," kata dia.
Yaqut mengatakan tak semua nomor antrean di tahun 2020 dan 2021 langsung berangkat. Sebab, kata dia, ada beberapa faktor yang menghalangi calon jemaah haji, salah satunya adalah faktor usia.
"Tentu di antara nomor 1 sampai 101 ribu ini ada beberapa hal yang memungkinkan tidak berangkat. Misalnya, karena usia karena Saudi membatasi 65 atau mungkin karena satu dua hal secara fisik, tidak mungkin berangkat kan. Harus diganti dengan nomor di bawahnya, begitu saja," terang Yaqut.
Simak tanggal keberangkatan kloter haji pertama pada halaman berikutnya.
(lir/lir)