Polres Jakpus Jelaskan Duduk Perkara Emak-emak Ngaku Ditendang Polisi

Polres Jakpus Jelaskan Duduk Perkara Emak-emak Ngaku Ditendang Polisi

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 16 Apr 2022 17:30 WIB
Jakarta -

Video seorang emak-emak yang mengaku ditendang kemaluannya oleh polisi di sebuah demo di Jakarta Pusat kini tengah menjadi sorotan. Polres Metro Jakarta Pusat pun menjelaskan duduk perkara kasus yang sedang ramai menuai perhatian.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto mengatakan peristiwa itu terjadi saat pengamanan demo mahasiswa di depang gedung DPR pada Senin (11/4). Dia menyebut peristiwa itu bermula saat anggotanya tengah mengamankan massa demo yang mulai berdatangan sejak pukul 13.00 WIB.

"Sekitar jam 13.45 WIB pada saat petugas melakukan pemeriksaan massa unjuk rasa dari Slipi, Semanggi, Palmerah, ada sebuah mobil Toyota Kijang Innova dari arah Semanggi parkir di lajur dua di Jalan Gatot Subroto. Untuk menghindari kemacetan atau penumpukan massa unjuk rasa lainnya, Aiptu RM menegur sopir untuk geser mobil tersebut," kata Setyo dalam keterangannya, Sabtu (16/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun teguran dari Aiptu RM itu justru mendapat respons yang tidak menyenangkan. Secara tiba-tiba muncul seorang ibu-ibu yang datang dan langsung memaki polisi.

"Tiba-tiba datang seorang perempuan ibu-ibu dan bilang lagi nunggu logistik. Ditegur lagi agar dipindahkan lagi, namun ibu tersebut justru marah-marah," ujar Setyo.

ADVERTISEMENT

Ibu-ibu itu lalu memaki Aiptu RM. Dia juga menarik kerah baju dari Aitpu RM.

Melihat situasi tidak kondusif, satu polisi lainnya inisial Iptu W datang untuk melerai. Namun respons ibu-ibu tersebut justru semakin emosional.

"Ibu tersebut makin marah dan bilang 'polisi Dajal, kurang ajar menendang kemaluan saya' dan terus mengejar Aiptu RM. Kemudian Iptu W mengambil sepeda motor dan membawa Aiptu RM," jelas Setyo.

Dia menambahkan, teriakan makian dari emak-emak tersebut memancing emosi massa lainnya di lokasi. Aiptu RM dan Iptu W sempat ditimpuki batu oleh massa.

"Massa terprovokasi atas teriakan ibu-ibu tersebut dan melempari batu. Iptu W dan Aiptu RM berhasil keluar dari kepungan massa dan dibawa ke Polsek Metro Tanah Abang," katanya.

Lebih lanjut Setyo mengatakan aksi polisi menendang kemaluan emak-emak tidak pernah terjadi sebagaimana yang dituduhkan. Hal itu disebut sebagai upaya untuk memancing amarah massa aksi.

"Kejadian tersebut sebetulnya tidak ada. Hanya untuk memprovokasi massa," ujar Setyo.

"Bripka Heri sempat menyarankan (korban) kalau dirugikan silakan lapor atau visum, tapi dijawab 'lapor polisi percuma kasus hilang besok'," sambungnya.

(Redaksi menghapus sebagian kutipan narasumber dalam artikel ini atas permintaan narasumber).

Viral di Media Sosial

Kasus ini tengah viral di media sosial. Dalam video itu terlihat emak-emak itu memaki polisi di sebuah jalan raya. Sejumlah kalimat dilontarkan sosok emak-emak itu kepada polisi di lapangan. Salah satu kalimat yang terlontar soal kekesalan korban yang merasa kemaluannya ditendang oleh polisi tersebut.

"Kemaluan saya kamu tendang. Kurang ajar, kamu," kata emak-emak seperti dilihat di video, Sabtu (16/4/2022). Tapi dalam video tidak ada aksi seperti yang dituduhkan.

Emak-emak yang mengenakan jas hujan berwarna biru dan kerudung warna merah ini terus mengejar polisi yang diduga menendang alat vitalnya. Dia terus berteriak ke arah polisi tersebut.

"Saya ini perempuan, kamu tendang-tendang saya. Heii... Dajal kamu. Masa kamu tendang kemaluan saya. Kurang ajar itu orang," kata ibu itu lagi.

(ygs/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads