Kepala PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) Ivan Yustiavandana mengungkapkan data jutaan orang terkait dengan Pemilu 2024. Data itu akan dipantau terus hingga nantinya mereka terpilih dalam kontestasi politik lima tahunan itu.
Awalnya Ivan membeberkan soal satuan tugas atau satgas di PPATK yang khusus memantau mengenai pemilu. Ivan kemudian menyebutkan bagaimana cara kerja mereka.
"Nah kerjanya gimana? Teman-teman ini mengamati profil-profil yang sudah kita storage di dalam database kita, jadi profil itu sudah kita storage di database kita," ucap Ivan dalam pertemuan dengan sejumlah media di kantornya, Kamis (14/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ivan menyebutkan PPATK memiliki data mengenai PEP atau politically exposed persons atau orang yang populer secara politis. Data itu jumlahnya mencapai jutaan.
"Politically exposed person, itu udah ada jutaan nama di situ. Kita amati semua. Nanti kita masukkan ke sistem kita, nanti akan di-generate," kata Ivan.
Hasil dari pengamatan ini disebut Ivan kerap kali membantu penegak hukum. Dia mencontohkan soal hasil dari pengamatan itu yang membantu KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Contoh-contoh kasus yang kita ungkap misalnya beberapa kasus yang OTT itu kan kebanyakan modelnya ijon, dimodali dari sekarang kemudian pada saat kepala daerah itu jadi kemudian terjadi macam-macam itu. Itu bisa jauh diamati sebelum proses politiknya," sebut Ivan.