Pemindahan tempat pembuangan sampah di Depok ke TPPAS Lulut-Nambo, Bogor, masih molor. Salah satu penyebabnya disebut karena dampak perang Rusia-Ukraina.
"Bahwa PT JBL itu bilangnya mesin berasal dari sana tertunda akibat perang Ukraina dan Rusia, sehingga mesinnya nggak sampai ke Nambo. Nambonya nggak siap, Jawa Baratnya nggak siap, bukan Depoknya. Jangan salah pengertian," kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, saat ditemui di Balai Kota Depok, Kamis (14/4/2022).
Rencana pemindahan tempat pembuangan sampah di Depok ke Nambo direncanakan pada Februari 2022. Depok mendapat jatah 350 ton sampah per hari.
Namun rencana pembuangan sampah di Depok itu terkendala. Imam mengatakan penyebab lainnya yakni karena faktor cuaca dan longsor.
"Alasan pertama banyak curah hujan turun dan terjadi longsor. Yang ke sana (pasti) kelihatan, memang benar longsor," paparnya.
Imam menegaskan anggaran Pemkot Depok sudah disiapkan dan rancangan pembuangan dilakukan secara matang. Namun lagi-lagi tempat pembuangan Nambo tak kunjung direalisasi untuk Depok.
"Bukan dari Februari sebenarnya dari 2017 tuh bahkan. Ngaret, ngaret, ngaret sampai Mei. Janjinya bulan Mei insyaallah mereka sudah bisa beroperasi," imbuhnya.
Sambil menunggu kejelasan pengelola TPPAS Nambo, Imam menuturkan beberapa skema. Pertama, adanya pengawasan di hulu dan menghadirkan teknologi di TPA Cipayung supaya kapasitas pembuangan sampah lebih besar.
"Masyarakat bisa memilah sampah di masing-masing RT dan RW. Sekarang 100 ton per hari mudah-mudahan dengan memilah bisa menjadi setengahnya. Yang kedua kita hadirkan teknologi di TPA Cipayung. Kalaupun baru rencana, 100 ton dimanfaatkan untuk RDF (refuse derived fuel). Mudah-mudahan itu bisa dilakukan," terangnya.
(idn/idn)