Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berkukuh melanjutkan paripurna interpelasi Formula E yang sempat ditunda karena tak memenuhi kuorum. Prasetyo menegaskan anggota Dewan ingin memerinci kegunaan anggaran Rp 560 miliar yang bersumber dari APBD DKI untuk commitment fee.
"Sejak lama saya telah mengatakan bahwa interpelasi merupakan hak bertanya legislator pada kebijakan kepala daerah yang berdampak luas di tengah masyarakat. Dalam hal ini kami di DPRD DKI Jakarta hanya ingin mengetahui mengenai kucuran APBD senilai Rp 560 miliar untuk pembayaran commitment fee kepada Formula E Operation (FEO)," kata Prasetyo melalui Instagramnya, @prasetyoedimarsudi, seperti dilihat, Jumat (8/4/2022).
Politikus PDIP itu menekankan bahwa dia selalu patuh terhadap aturan yang berlaku. Tak terkecuali, saat menentukan layak atau tidaknya paripurna interpelasi Formula E pada 28 September lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, kata dia, Badan Kehormatan tak menemukan pelanggaran kode etik seperti tudingan fraksi penolak interpelasi Formula E.
"Mengingat Badan Kehormatan (BK) telah mengeluarkan putusan bahwa saya tidak terbukti melanggar tata tertib dan kode etik DPRD dalam menggulirkan hak interpelasi, maka saya akan kembali menjalankan fungsi pengawasan saya dalam penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, Fraksi PDIP mendesak pimpinan DPRD DKI Jakarta segera menjadwalkan kembali interpelasi Formula E. PDIP menegaskan paripurna interpelasi beberapa waktu lalu hanya ditunda usai dinyatakan tidak kuorum.
"Jadi kita ingin menjadwalkan kembali, paripurna yang tertunda akibat tidak kuorum dalam pembahasan paripurna tempo hari," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Jumat (8/4).
"Minggu depan kita dorong lagi, kita ingatkan pada pimpinan untuk segera menjadwalkan bamus, penjadwalan paripurna tertunda," sambung Gembong.
Anggota Komisi A itu mengatakan Fraksi PDIP bakal mempertanyakan berbagai hal berkaitan dengan transparansi anggaran Formula E. PDIP juga mengkritisi perihal target kursi penonton Formula E yang kerap berubah-ubah.
"Karena target awal itu kan sebetulnya, dulu pada proposal pertama pernah disampaikan bahwa Formula E akan digelar dengan jumlah penonton 90 ribu. Kemudian diturunkan menjadi 50 ribu. Dari 50 ribu turun lagi menjadi 10 ribu. Dari 10 ribu balik lagi ke angka 50 ribu. Jadi bolak-baliknya ini menandakan kajiannya tidak matang, persiapannya tidak matang, perencanaannya tidak matang," tegasnya.
Lihat juga video 'Tiket Formula E Jakarta Akan Dijual Mulai dari Rp 350 Ribu':
(taa/dek)