Kabel semrawut di Jl Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, yang saat ini proses dipotong, dikeluhkan oleh masyarakat. Mereka berharap kondisi jadi lebih baik setelah kabel ditanam di bawah tanah.
Seorang juru parkir Pasar Mampang Prapatan, Nurali (43), mengatakan kabel-kabel pada tiang sepanjang Jl Mampang Prapatan Raya semrawut dan tidak tersusun rapi. Kabel itu menggelantung turun ke bawah.
"Sebelum diperbaiki ya memang semrawut. Yerus terang aja, makin lama makin menurun ke bawah, kabel itu gelantung, berantakan ya, kayak nggak tersusun rapi," kata Nurali di depan Pasar Mampang Prapatan, Jumat (8/4/2022).
Dia mengaku kesulitan memasukkan mobil boks yang hendak parkir di depan pasar. Kabel yang menjulur ke bawah selalu selalu tertabrak atap mobil sehingga kabel yang menjuntai harus dinaikkan.
"Saya kalau ada mobil boks masuk, pakai bambu, disadap dulu, biar masuk karena kan bukan satu-dua mobil boks kalau datang. Kalau lagi rame, bisa lima gitu," ujarnya.
"Pakai bambu itu, saya gini-giniin (mendorong dan menyangga kabel ke atas) satu biar lewat, kadang-kadang naik mobil boksnya saya. Dilewati di atas. Naik ke mobil boksnya, biar masuk," tambahnya.
Dia mengatakan pemotongan dan perapian kabel oleh pasukan kuning sangat membantu pekerjaannya sebagai juru parkir. Dia merasa senang tak perlu lagi naik ke atas mobil boks untuk menaikkan kabel semrawut tersebut.
"Membantu banget ini. Kalau udah begini, kan enak kita, lancar, jadi nggak kalau lagi sedang sibuknya saya, mobil boks ini nggak pakai nyari bambu, ya kan, naik-naik lagi. Kadang-kadang kan mobil boks ada kernetnya ada nggaknya, gitu kita," tuturnya.
Kemudian, buruh bongkar muat barang yang bekerja selama 10 tahun di Pasar Mampang Prapatan bernama Abdul Mukti (35) juga mengungkap hal yang sama dengan Nurali. Abdul menyebut kondisi kabel yang sebelumnya semrawut itu mengganggu pekerjaannya.
"Berantakan, ya nyampai ke bawah nyampai ke sini, mobil masuk-masuk juga kagak bisa. Ngeganggu kerjaan kita," kata Abdul Mukti.
"Ya mendingan kayak begini, bagus jadinya. Kalau sekarang kan agak rapi, kalau kemarin kan semrawut, susah," imbuhnya.
Dia menyebut terdapat ibu-ibu yang pergi ke Pasar Mampang Prapatan merasa takut kesetrum melihat kondisi kabel yang sebelumnya turun ke bawah. Keluhan itu sempat didengar langsung oleh Abdul Mukti.
"Udah banyak orang komen juga, ibu-ibu semua juga yang sering-sering ke sini takut ada setrum gitu kan, terlalu pendek soalnya kemarin itu. Ibu-ibu ke pasar kadang-kadang, kabel terlalu pendek kan, takut kena setrum waktu itu juga ngomong gitu," ujarnya.
Sebelumnya, sudah setahun usia manhole proyek SJUT di Mampang Jaksel ini ada. Proyek itu diharapkan mengakhiri drama galian kabel optik lewat penataan jaringan utilitas di bawah tanah. Kini kabel-kabel yang masih semrawut di tiang-tiang Mampang mulai dipotong.
Sebelumnya, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto Krisna, menjelaskan di lokasi bahwa pihaknya mengerahkan tiga tim satgas pasukan kuning Dinas Bina Marga sebanyak total 22 orang. Selain itu, ada pula bantuan personel dari PT Jakarta Propertindo (JakPro) selaku pihak yang mengerjakan SJUT di Jakarta Selatan.
Proyek SJUT di Jl Mampang Prapatan Raya, Jaksel, ini sudah selesai sejak April 2021. Pemindahan kabel utilitas oleh operator terus berproses sejak saat itu. Pemindahan kabel yang dimaksud adalah memindahkan kabel dari atas tiang ke bawah tanah, yakni manhole-manhole SJUT tersebut.
Simak juga 'Bibit Siklon Tropis 94W Terpantau Pengaruhi Cuaca, Simak Info Selengkapnya!':
(aik/aik)