PSI meragukan hasil penjualan tiket Formula E dapat menutupi pengeluaran APBD DKI Jakarta selama ini. Gerindra menilai event Formula E telah dipersiapkan secara matang.
"Tentu tidak sependapat lah..dari awal kan memang mempercayai bahwa event ini pastinya sudah dengan perhitungan dan perencanaan yang dipertimbangkan secara matang, percaya bahwa event bertaraf internasional sudah pasti dirancang, dipersiapkan secara massive oleh pihak-pihak yang berkompeten dengan sangat penuh perhitungan dan kehati-hatian," ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani, saat dihubungi, Kamis (7/4/2022).
Rani menilai hak PSI jika masih meragukan Formula E. Namun Rani meminta agar tetap realistis dan optimis dengan penyelenggaraan Formula E.
"Kalaupun PSI ragu-ragu ya itu hak mereka, sah-sah saja, sampai berlangsung even ini pun masih ragu-ragu juga ya monggo wae," kata Rani.
"Penuh kekhawatiran ya bagus itu tandanya kan peduli juga sama Jakarta tapi juga harus tetap realistis dan optimis kalau event ini dapat berlangsung dengan baik," sambungnya.
Dia juga menyebut Formula E merupakan event bertaraf internasional. Bukan sebagai ajang kenduri pada tingkat rukun tetangga (RT).
"Intinya sih ya kalau menurut saya ini event internasional loh bukan sekedar ajang kenduri tingkat RT/RW," kata Rani.
Rani lantas menyinggung agar tidak hanya julid dan protes. Namun juga tetap memberikan support dan solusi agar Formula E berjalan baik.
"Kalau sayang sama Kota Jakarta jangan cuma sekedar khawatir, terus ragu, terus protes tapi kudu juga support, semangat dan doakan agar eventnya berhasil. Minimal ada solusi lah bukan sekedar julid," ujar Rani.
Diketahui sebelumnya panitia bakal menjual 50 ribu tiket Formula E dengan harga mulai Rp 350 ribu. PSI meragukan hasil penjualan tiket dapat menutupi pengeluaran APBD DKI Jakarta selama ini.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mengatakan DKI diperkirakan hanya mendapat Rp 300 miliar untuk balapan 3 musim apabila harga tiket Formula E dipukul rata Rp 1 juta per orang. Dengan estimasi ini, Anggara ragu Pemprov untung dari hasil penjualan tiket.
"Jika kita ambil rata-rata harga tiket seharga Rp 1 juta dengan kapasitas 50 ribu orang, dalam tiga tahun kita hanya dapat Rp 300 miliar. Nggak akan bisa ganti pengeluaran APBD, apalagi untung," kata Anggara melalui keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).
Untuk itu, Anggara meminta penentuan harga tiket dilakukan dengan perhitungan yang tepat. Dia mengingatkan agar pemasukan dari tiket dapat menutupi biaya yang sudah dikeluarkan dari APBD
Simak Video 'Tiket Formula E Jakarta Akan Dijual Mulai dari Rp 350 Ribu':
(dwia/idn)