Budiman Sudjatmiko Kritik Sikap Parpol di RI soal Rencana Putin ke KTT G20

Budiman Sudjatmiko Kritik Sikap Parpol di RI soal Rencana Putin ke KTT G20

Karin Nur Secha - detikNews
Selasa, 05 Apr 2022 18:29 WIB
Budiman Sudjatmiko (pegang mic)/Karin-detikcom
Budiman Sudjatmiko (pegang mic) (Karin/detikcom)
Jakarta -

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku kecewa terhadap berbagai partai politik di Indonesia. Dia menilai partai politik di Indonesia tidak berani mengambil sikap tegas soal rencana Presiden Rusia Vladimir Putin hadir ke G20 Bali.

"Saya kecewa dalam arti kita butuh parpol Indonesia yang mau jelas berbicara dengan itu. Menurut saya kita butuh parpol yang punya posisi tegas yes or no undang Putin," ujar Budiman dalam diskusi 'Dampak Konflik Rusia-Ukraina terhadap Peran dan Kepentingan Indonesia dalam KTT G20' di Cikini, Selasa (5/4/2022).

Dia menilai parpol di Indonesia harus muncul menyampaikan pendapat tegas terkait isu strategis. Budiman menilai partai yang ada saat ini kurang berani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harap kita lebih berani parpol kita, saya harap kita lebih berani soal geopolitik yang menurut saya ini politik internasional terbesar di era medsos," ucap Budiman.

Dia juga menyinggung soal banyaknya netizen di media sosial yang berbicara mengenai perang antara Ukraina dan Rusia. Seharusnya, kata Budiman, tidak sembarang orang bisa berbicara soal krisis internasional.

ADVERTISEMENT

"Konflik Ukraina-Rusia kalau nggak di era medsos nggak seramai ini. Tapi sekarang konflik gede ini yang punya dampak besar ini malah dibicarakan dalam omongan warung, sehari-hari," jelas Budiman.

"Tapi sekarang di medsos isu ini luar biasa. Saya terkejut bahwa ternyata memang orang Indo punya alam bawah sadar sendiri menghadapi ini. Kalau misal bukan era medsos para ahli kemungkinan akan pro-Barat," sambungnya.

Dia juga bicara soal Indonesia yang memimpin presidensi G20 di Bali mendatang akan mendapat bola panas konflik Rusia vs Ukraina. Dia menilai perang antara Ukraina dan Rusia juga menyangkut perekonomian.

"Perang panas di Ukraina juga jadi perang ekonomi sekarang. Menyangkut India, Jerman, Hungaria, dan negara lainnya. Sekarang dampaknya di Jerman naik 30-50 persen soal ritel. Hubungan internasional itu urusan elite doang itu nggak bisa," ucapnya.

Lihat juga video 'Respons Kemlu Soal Putin Akan Hadiri KTT G20 Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Usul KTT G20 Diundur Terkait Polemik Putin Datang

Wakil Ketua Komisi Kajian MPR Martin Hutabarat mengusulkan penyelenggaraan KTT G20 diundur ke 2023. Martin bicara potensi tidak lengkapnya negara yang hadir jika G20 tetap digelar 2022.

Hal itu berkaitan dengan kehadiran Presiden Rusia Putin. Beberapa negara seperti Amerika hingga Kanada menolak Putin diikutsertakan.

"Kemarin PM Kanada sudah meminta Indonesia tidak mengundang Putin ke KTT G20 di Bali. Keinginan Kanada ini sama dengan Amerika dan Australia yang sudah lebih dulu meminta agar Presiden Rusia Putin tidak diikutkan dalam KTT G20 di Bali," kata Martin, Sabtu (2/4).

Martin mengusulkan penyelenggaraan G20 ditunda. Menurutnya, penundaan itu lebih baik dibanding tetap diselenggarakan namun hanya sedikit negara yang hadir.

"Kita menyarankan agar Indonesia dengan hati-hati mempersiapkan opsi kedua sambil tetap menjaga independensinya, yaitu mengusulkan kepada negara-negara anggota G20 agar KTT G20 Oktober 2022 ini diundur ke tahun depan. Ini jauh lebih realistis dilakukan dari pada memaksakan pelaksanaan KTT tapi diboikot oleh mayoritas anggotanya. Ini akan mempermalukan Indonesia juga sebagai tuan rumah," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(ain/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads