Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan semua tanda-tanda dari kota Bucha, Ukraina, menunjukkan warga sipil telah menjadi sasaran langsung dan dibunuh. PBB menegaskan bahwa hukum internasional melarang serangan yang disengaja terhadap warga sipil.
Seperti dilansir AFP, Selasa (5/4/2022), Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB menyatakan gambar-gambar yang muncul dari Bucha sangat meresahkan, dan menggarisbawahi soal larangan menyerang warga sipil secara disengaja yang diatur dalam hukum internasional.
Para pemimpin negara Barat bersatu dalam kemarahan setelah mayat-mayat ditemukan bergelimpangan di jalanan dan di kuburan massal di Bucha, setelah pasukan Rusia menarik diri dari kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang kita bicarakan di sini tampaknya adalah pembunuhan dan penargetan langsung warga sipil di Bucha," sebut juru bicara Kantor HAM PBB, Liz Throssell, kepada wartawan di Jenewa, Swiss.
Dia membahas soal foto-foto yang menunjukkan mayat-mayat dengan tangan terikat dan mayat wanita setengah telanjang yang tubuhnya hangus terbakar.
"Ini sangat meresahkan, dan sangat menunjukkan bahwa mereka ditargetkan secara langsung sebagai individu-individu, dan di sini, apa yang harus kita tekankan adalah di bawah hukum kemanusiaan internasional, pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil adalah kejahatan perang," tegas Throssell.
"Semua tanda-tandanya menunjukkan bahwa para korban ditargetkan secara langsung dan dibunuh secara langsung," ucapnya menegaskan.
Simak video 'AS Sebut Pembantaian di Bucha Adalah Bukti Kejahatan Perang Rusia':