Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri blak-blakan menjelaskan polemik merebus saat bicara minyak goreng. Megawati juga berbicara makna politik dalam arti luas. Di kesempatan sama, Megawati menegur sejumlah kadernya.
Hal ini disampaikan Megawati saat memberi pidato di acara demo memasak yang digelar di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jaksel, Senin (28/3/2022). Megawati hadir secara virtual.
Bicara Politik dalam Arti Luas
Megawati mengatakan politik bagian dari kehidupan. Megawati kemudian mengutip pernyataan ayahnya, Sukarno atau Bung Karno.
"Jadi dalam hal ini pertanyaan yang tidak akan pernah saya lupakan adalah ketika saya bertanya pada ayah saya. Sebenarnya kalau berpolitik itu yang paling penting untuk rakyat sebetulnya apa toh bapak. Beliau dengan enteng mengatakan yang namanya perut harus kenyang. Saya bertanya politik saya pikir akan mendapatkan sebuah masukan yang berat. Beliau kok bilangnya enteng yang paling penting adalah perut itu harus kenyang," lanjut Megawati.
Sebut Jokowi
Perihal isu minyak goreng, Megawati Soekarnoputri menyebut persoalan itu banyak dipolitisasi oleh beberapa pihak. Megawati menyebut banyak pihak yang menggoreng pernyataannya. Dia lantas menyindir pernyataannya dikaitkan dengan Pemilu 2024.
"Pak Jokowi ngamuk ini dikaitkan dengan pemilu. Jangan karena saya yang ngomong, itu di pro-kontra kan," kata Megawati.
Megawati menambahkan pernyataannya terkait minyak goreng sengaja dipotong guna menjatuhkan dirinya. Dia mengaku sedih akibat polemik saat ini.
"Gimana sih Indonesia ini? Sebenarnya pada pintar atau tidak? Apa-apa di-cut. Ini padahal untuk rakyat sendiri lo. Bagaimana coba, sedih saya," katanya.
Megawati mengaku punya maksud baik terhadap kelangkaan minyak goreng. Dia mengajak ibu-ibu di seluruh Indonesia agar lebih kreatif.
Megawati Tegur Kader
Megawati Soekarnoputri tak luput menyoroti kader sendiri dalam forum tersebut. Megawati sempat menegur kader yang ketawa-ketawa saat dia memberikan arahan. Dia awalnya bercerita keprihatinannya terkait kejadian kebakaran.
"Saya prihatin lagi, kemarin kan saya lihat banyak terjadi kebakaran, saya tuh pusing, pusingnya kenapa, kenapa sih kebakaran itu ditungguin, kalau udah kejadian baru heboh, saya juga mikir kerjanya RT-RW itu apa," kata Megawati.
Megawati lantas meminta setiap kadernya di DPD hingga anak ranting untuk membeli tabung APAR. Dia mengatakan tabung APAR itu pertolongan pertama saat terjadi kebakaran sehingga tidak hanya menunggu pemadam kebakaran tiba. Presiden RI ke-5 itu lalu membandingkan dengan harga rokok. Menurutnya, bapak-bapak juga perlu memahami pentingnya pencegahan kebakaran.
"Memang nggak bisa beli tabung itu, paling kecil harganya Rp 100 ribu lah, daripada bapak-bapak ngerokok, saya suka perbandingan gitu lo. Kenapa bisa beli rokok, rokok berapa satu pak, kan bisa ya dari satu pak itu kamu beli separuh gitu bapak-bapak. Kan daripada kamu mengalami kerugian, emangnya istri juga mengalami kerugian kan enggak, kamu juga," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
(eva/gbr)