Anggota Komisi V DPR Fraksi NasDem Tamanuri menyinggung aksi Rara Istiani Wulandari sebagai pawang hujan dalam pergelaran MotoGP Mandalika. Tamanuri menyebut Rara mengalahkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, yang berstatus profesor.
Hal itu disampaikan Tamanuri saat rapat dengar pendapat Komisi V DPR bersama BMKG dan Basarnas. Dalam rapat ini, BMKG menjelaskan soal antisipasi perubahan iklim.
Tamanuri menyinggung aksi Rara yang menjadi pawang hujan di MotoGP Mandalika saat memberikan pandangan. Aksi Rara, menurutnya, mengalahkan Dwikorita.
"Dari apa yang disampaikan ini saya terbayang tadi itu saya mulai dari BMKG, saya kebayang ke Mandalika yang kemarin itu ada perempuan menahan hujan luar biasa. Ini saya pikir mengalahkan profesor saya nih kepala BMKG," kata Tamanuri, Senin (21/3/2022).
Tapi, untungnya, kata dia, aksi pawang hujan itu tidak berhasil karena hujan tetap turun saat race akan dimulai. Dia lantas berkelakar, jika pawang hujan tersebut berhasil mengusir hujan, kepala BMKG tidak dibutuhkan lagi.
"Rupanya masih saja hujan luar biasa. Kalau dia berhasil itu ya terpaksa Ibu hilang. Kami harus menggunakan beliau. Jadi di mana-mana kalau ada puting beliung kita panggil dia supaya nggak sampai. Nah ini," ujarnya.
MotoGP Mandalika sukses digelar. Namun salah satu yang tak kalah jadi sorotan adalah aksi pawang hujan di sirkuit Mandalika.
Pawang itu bernama Rara Isti Wulandari. Diketahui Rara pernah menjadi pawang hujan untuk acara Opening Asian Games 2018. Mengenakan baju berwarna hitam dan helm proyek, Rara tampak melakukan aksi ritualnya dalam mengusir cuaca buruk.
Pada aksinya terlihat sesajen berada di sekitar Rara yang duduk di pinggir sirkuit. Selain itu, Rara melakukan aksi membawa mangkuk sambil menengadah ke arah langit. Rara melakukan ritual tradisional saat sesi latihan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022).
Aksi Pawang Hujan Sebelum Balap Dimulai
Hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika menjelang balap MotoGP 2022. Pawang hujan pun beraksi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Minggu (20/3/2022), pawang hujan tersebut memakai helm putih dan mengenakan jaket berwarna merah dan hitam. Dia berjalan tanpa memakai alas kaki di tengah guyuran hujan di sepanjang Sirkuit Mandalika.
Pawang hujan tersebut tampak membawa alat-alat untuk meredakan hujan deras di lokasi. Sesekali dia berhenti sambil merapalkan sesuatu dan mengangkat alat-alatnya ke atas.
Kehadiran pawang hujan di sirkuit ini pun membuat heboh penonton yang berada di tribun. Terdengar suara teriakan dari penonton.
(eva/gbr)