IPU ke-144, Puan Dorong Kemerdekaan Palestina-Demokratisasi di Myanmar

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Minggu, 20 Mar 2022 21:56 WIB
Foto: Ketua DPR Puan Maharani (Dok. DPR RI)
Bali -

Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan sambutan dalam pembukaan forum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang diselenggarakan di Bali hari ini. Dalam sambutannya, Puan meminta IPU ke-144 dapat mendorong kemerdekaan Palestina dan demokratisasi di Myanmar.

"Pertemuan ini juga perlu mendesak tercapainya kemerdekaan penuh Palestina. Terkait situasi di Myanmar, kembali ke jalan demokrasi," kata Puan dalam sambutannya, Minggu (20/3/2022).

Menurutnya, forum IPU dapat membuka peluang tercapainya perdamaian atas konflik Rusia dan Ukarina. Puan berharap forum tersebut dapat mendesak kedua negara menaruh senjatanya.

"Pertemuan Majelis IPU ini membuka peluang untuk mendorong penyelesaian damai atas perang di Ukraina, dan mendesak dilakukan gencatan senjata. Penghormatan kepada hukum internasional, piagam PBB, dan integritas teritori perlu untuk diteguhkan," ujar Puan.

Lebih lanjut, Puan berharap pertemuan parlemen antar negara itu dapat membuat aksi nyata. Dirinya meminta seluruh negara anggota IPU ke-144 yang hadir dapat mewujudkan kolaborasi global.

"Untuk itu, parlemen harus menunjukkan kepemimpinan dalam memobilisasi aksi nyata dalam mengatasi berbagai tantangan global. Mari kota wujudkan parlemen yang ikut memperkuat militerisme, solidaritas dan kolaborasi global," ungkapnya.

Sebelumnya, Puan Maharani sempat berbicara soal kiprah perempuan dalam Forum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali hari ini. Dalam kesempatan itu, Puan memamerkan pihaknya tengah menyusun Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).

"Saat ini parlemen Indonesia tengah memperkuat legislasi yang memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak, melalui penyusunan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS)," kata Puan dalam sambutannya, Minggu (20/3/2022).

Keterangan itu disampaikan Puan dalam salah satu forum IPU ke-144 bertajuk 'Forum of Women Parliamentarians'. Awalnya Puan menyebut perempuan menjadi kelompok yang paling merasakan dampak di tengah krisis yang melanda dunia.

"Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, perempuan terkena dampak yang paling besar, 80% dari displaced persons akibat perubahan iklim adalah perempuan," ujarnya.

Padahal Puan menilai perempuan punya peran penting dalam menangani krisis akibat COVID-19 yang kini menjangkiti dunia. Dia menyebut 70 persen tenaga kesehatan perempuan telah berperan aktif turut serta menangani pandemi.

"Peran dan kepemimpinan perempuan cukup besar dalam menangani pandemi COVID-19. Perempuan telah berperan di garda terdepan dan mencapai 70% tenaga kesehatan dan sosial di seluruh dunia," ujar Puan.

Dengan demikian, Puan mendorong IPU ke-144 mengutamakan kesetaraan gender, khususnya bagi perempuan. Sebab, perempuan disebut Puan punya peran sentral dalam urusan demokrasi suatu negara.




(rak/drg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork