Pro Kontra Usul Hak Angket Gegara Minyak Mahal-Langka

Pro Kontra Usul Hak Angket Gegara Minyak Mahal-Langka

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Mar 2022 06:02 WIB
Tak seperti biasanya, gedung DPR RI terlihat sepi. Usai belasan anggota dewan terpapar COVID-19 dalam waktu yang cukup bersamaan, gedung itu di disinfeksi dan disterilkan.
Gedung DPR (Rengga Sancaya/detikcom)

NasDem Tak Tertarik Hak Angket Minyak Goreng

Fraksi NasDem DPR RI tak tertarik pada usulan Fraksi PKS soal hak angket terkait kelangkaan dan harga minyak goreng yang mahal. NasDem khawatir hak angket minyak goreng akan menimbulkan kericuhan politik.

"Nggaklah (tertarik), saya kira kita tidak tertarik karena kita beri kesempatan kepada pemerintah yang kemarin saya kira kita semua sudah sepakat bahwa yang kita ingin lakukan sebenarnya kalau dari NasDem kita minta lakukan panja saja," kata Ketua Fraksi NasDem DPR RI Roberth Rouw kepada wartawan, Sabtu (19/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Partai NasDem menganjurkan supaya itu komisi untuk melakukan panja segera, kalau panja merasa masih kurang, dilanjutkan dengan pansus saja, jadi tidak perlu sampai hak angket. Kita kan masih punya dua instrumen itu yang bisa kita lakukan dulu," tambahnya.

Fraksi NasDem khawatir hak angket minyak goreng nantinya politis. NasDem tak ingin masyarakat yang sudah kesulitan dengan minyak goreng menonton kegaduhan politik di parlemen soal hak angket minyak goreng.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita sudah masuk ke hak angket, nanti ada agenda-agenda yang tidak jelas, nanti ricuh lagi politik ini kan. Kita nggak usah itulah, kasihan rakyat sengsara dengan kekurangan dan sebagainya ini. Kita fokus mendukung pemerintah segara," ujar Roberth.

dari kanan Anggota DPR RI terpilih Fraksi Partai Nasdem Roberth Rouw, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Sulaeman L Hamzah menjadi pembicara dialog selasa bertema Roberth Rouw (kanan) (dok. Partai Nasdem)

PPP Kasihan Rakyat

Fraksi PPP DPR RI lebih memilih panitia kerja ketimbang usulan hak angket minyak goreng yang disampaikan Fraksi PKS DPR RI. PPP tak ingin masyarakat disuguhi kegaduhan politik terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.

"PPP untuk menyikapi kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng sejak masa sidang ini pertama kali masuk sudah menyuarakan pembentukan panja di Komisi VI dan panja di komisi terkait, terkait industrinya di Komisi VII, kalau perdagangannya di Komisi VI," kata Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Sabtu (19/3).

"Yang kita cari itu mencari solusi, bukan mencari kegaduhan politik, karena kasihan rakyat kalau disuguhi kegaduhan-kegaduhan politik," imbuhnya.

Fraksi PPP melihat kerja panja itu lebih fokus dan lebih spesifik. Panja dapat memanggil pihak-pihak terkait untuk mendalami persoalan minyak goreng, bahkan panja pangan juga.

"Dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan juga kita sampaikan dalam forum resmi bahwa Fraksi PPP mengusulkan pembentukan panja untuk menginvestigasi terkait dengan kelangkaan minyak goreng dan mahalnya minyak goreng," ujar Awiek.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads