Kombes Rajendra Sumihar diusulkan sejumlah pembaca detikcom menjadi kandidat penerima Hoegeng Award 2022. Di mana Kombes Rajendra bertugas saat ini?
Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, Rabu (16/3/2022), Kombes Rajendra saat ini bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN). Informasi itu diperkuat dengan hasil penelusuran detikcom tentang Kombes Rajendra pada pencarian Google.
Dalam rentang waktu setahun ke belakang, hanya ada satu jejak digital Kombes Rajendra. Jejak digitalnya terlacak dalam sebuah konten YouTube berjudul Expo Proyek Perubahan Rajendra Sumihar.
Video itu diunggah oleh kanal Youtube Tugas pada 29 November 2021. Videonya dilihat 2.770 kali. Di awal video, terdapat logo BIN dan Lembaga Administrasi Negara (RI).
Di laman Google sendiri, nama Kombes Rajendra muncul di beberapa pemberitaan pada 2011-2012. Pemberitaan yang memuat nama Kombes Rajendra adalah terkait dibakarnya Mapolres Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Dalam berita tersebut, Kombes Rajendra Sumihar menjabat Kapolres, dengan pangkat AKBP.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Award 2022 di sini!]
Berita terkait lainnya adalah soal pengungkapan kasus pengerit solar yang melibatkan oknum aparat. Berdasarkan penelusuran, Kombes Rajendra juga diketahui pernah menjabat Kapolres Belitung Timur.
Sebelumnya, sejumlah pembaca mengusulkan Kombes Rajendra Sumihar sebagai kandidat Hoegeng Awards 2022. Salah satunya Romi (40), yang menilai Rajendra sebagai sosok yang sederhana, anti-korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Romi mengusulkan Rajendra lewat formulir online di tautan http://dtk.id/hoegengawards. Dilihat detikcom, Selasa (15/3), Romi menuliskan pandangannya tentang sosok Kombes Rajendra Sumihar. Berikut katanya:
Pak kombes Rajendra Sumihar ini alumni akpol tahun 91 (1liting kapolri) orang palembang sangat keras watak dan keputusannya, terutama menyangkut korupsi dan KKN...saudara saya anggota polres bangka menjadi saksi bahwa sejak Rajendra inj menjadi kapolres bangka th 2011 sel tahanan polres penuh diisi oleh anggota polisi² korup baik bintara maupun perwira, polisi yg bermain BBM ataupun membekingi tambang timah ilegal semua ditangkapi dan dijebloskan ke sel bahkan pengusaha² BBM dan tambang ilegal pun tak berkutik.. bahkan yg saya dengar pak Rajendra akan sangat mmurka jika ada bawahannya yg membwrikan setoran upeti kpdnya.. .makanya cocok pak Rajendra Sumihar menjadi kandidat hoegeng award..
Warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ini mengatakan sepak terjang Kombes Rajendra sewaktu berdinas di Kepulauan Bangka Belitung menarik perhatiannya. Romi mendengar cerita dari teman-temannya yang menjadi anak buah Kombes Rajendra.
"Waktu beliau dinas di Bangka, itu banyak saudara dan teman saya juga yang anggota polisi, tapi anak buah dia. Jadi saya tanya-tanya ke teman, nah dia itu orangnya sangat, apa ya namanya, terlalu lurus," kata Romi saat dikonfirmasi detikcom.
"Dalam arti di Bangka itu kan banyak tambang timah ilegal, yang ngepam (melakukan pengamanan) itu banyak anggota polisi yang mem-backing-kan. Semuanya ditangkapi sama dia," sambung Romi.
Romi menyebut Rajendra tak pandang bulu saat memproses hukum oknum yang terlibat tambang ilegal. "Penambangnya, polisinya. Mau bintara, perwira 'dihajar' sama dia," ucap Romi.
Romi memberi cerita lainnya yang dianggap mencerminkan karakter almarhum Jenderal Purnawirawan Hoegeng Iman Santoso di diri Rajendra. Yakni saat Rajendra mengungkap kasus BBM ilegal saat menjabat sebagai Kapolres Pangkal Pinang.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Award 2022 di sini!]
"Waktu dia di Pangkalpinang juga polresnya sempat dibakar tuh, zaman dia Kapolresnya, karena dia menangkap BBM ilegal yang ada oknum TNI-nya," cerita Romi.
Romi juga menyampaikan cerita seorang perwira yang hendak dipukul Rajendra karena berkunjung dengan membawa sejumlah uang.
Cerita Rajendra Tegas ke Keluarga
Romi selanjutnya bercerita soal sikap Rajendra saat kedua orang tuanya menjadi korban mafia tanah. Rajendra malah menyalahkan orang tuanya.
"Masalah tanah kalau nggak salah, tanah orang tuanya dicaplok, sengketa dengan perusahaan. Menurut Pak Rajendra, orang tuanya waktu beli tanah nggak ngecek lagi surat-surat tanahnya, jadi salah. Orang tuanya saja nggak dibantu," ujar Romi.
Romi mengaku beberapa kali bertemu Kombes Rajendra. Menurutnya, Rajendra adalah polisi yang murah senyum tapi cara bicaranya menunjukkan sifat keras.
"Pernah ada keluarga nabrak orang, karena orang ini mungkin sakit, jadi yang nabrak harus disel. Telepon ke orang tua Pak Rajendra, minta tolong orang ini (agar) jangan ditahan. Pak Rajendra bilang, 'Beruntung itu ditahan sementara. Kalau saya kapolseknya, saya tahan betul!'.
Hidup Sederhana
Masih kata Romi, hidup Rajendra dinilainya sederhana. Romi menyebut perwira menengah dengan tiga 'melati' di pundaknya ini lalu-lalang menggunakan mobil dan Vespa tua.
"Kan saya suka lewat depan rumah dia itu. Saya juga kenal adiknya. Jadi dia itu punya kendaraan mobil itu tahun '95, mobil Trooper, Isuzu Trooper," sebut Romi.
"Mobil itu dibawa ke Palembang untuk orang tuanya pakai, setelah itu dibawa ke Jakarta. Kadang-kadang pakai Vespa Excel yang dia beli dari adiknya (dengan harga) satu juta," lanjut dia.
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca detikcom sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
(tor/fjp)