Kesaksian soal Kombes Rajendra: Anti-Suap dan Berani Sikat Polisi Nakal

Kandidat Hoegeng Awards 2022

Kesaksian soal Kombes Rajendra: Anti-Suap dan Berani Sikat Polisi Nakal

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 16 Mar 2022 07:08 WIB
Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso selama hidupnya dikenal sebagai Kapolri yang berintegritas. Hoegeng juga memiliki sisi lain yang gemar melukis dan bermusik
Foto ilustrasi: Potret mantan Kapolri, Jenderal Purnawirawan Hoegeng Iman Santoso (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Kombes Rajendra Sumihar diusulkan oleh sejumlah pembaca detikcom, salah satunya oleh Romi (40), sebagai kandidat Hoegeng Awards 2022. Di mata Romi, Rajendra adalah polisi yang sederhana, anti-korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Romi mengusulkan Rajendra lewat formulir online di tautan http://dtk.id/hoegengawards. Dilihat detikcom, Selasa (15/3/2022), Romi menuliskan pandangannya tentang sosok Kombes Rajendra Sumihar. Berikut katanya:

Pak kombes Rajendra Sumihar ini alumni akpol tahun 91 (1liting kapolri) orang palembang sangat keras watak dan keputusannya, terutama menyangkut korupsi dan KKN...saudara saya anggota polres bangka menjadi saksi bahwa sejak Rajendra inj menjadi kapolres bangka th 2011 sel tahanan polres penuh diisi oleh anggota polisiΒ² korup baik bintara maupun perwira, polisi yg bermain BBM ataupun membekingi tambang timah ilegal semua ditangkapi dan dijebloskan ke sel bahkan pengusahaΒ² BBM dan tambang ilegal pun tak berkutik.. bahkan yg saya dengar pak Rajendra akan sangat mmurka jika ada bawahannya yg membwrikan setoran upeti kpdnya.. .makanya cocok pak Rajendra Sumihar menjadi kandidat hoegeng award..

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kenal sama keluarganya, masih saudara jauhnya. Kalau rumah dekat," kata Romi saat dihubungi detikcom.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Award 2022 di sini!]

Warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ini mengatakan sepak terjang Kombes Rajendra sewaktu berdinas di Kepulauan Bangka Belitung menarik perhatiannya. Romi mendengar cerita dari teman-temannya yang menjadi anak buah Kombes Rajendra.

ADVERTISEMENT

"Waktu beliau dinas di Bangka, itu banyak saudara dan teman saya juga yang anggota polisi, tapi anak buah dia. Jadi saya tanya-tanya ke teman, nah dia itu orangnya sangat, apa ya namanya, terlalu lurus," kata Romi.

"Dalam arti di Bangka itu kan banyak tambang timah ilegal, yang ngepam (melakukan pengamanan) itu banyak anggota polisi yang mem-backing-kan. Semuanya ditangkapi sama dia," sambung Romi.

Romi menyebut Rajendra tak pandang bulu saat memproses hukum oknum yang terlibat tambang ilegal. "Penambangnya, polisinya. Mau bintara, perwira 'dihajar' sama dia," ucap Romi.

Romi memberi cerita lainnya yang dianggap mencerminkan karakter almarhum Jenderal Purnawirawan Hoegeng Iman Santoso di diri Rajendra. Yakni saat Rajendra mengungkap kasus BBM ilegal saat menjabat sebagai Kapolres Pangkal Pinang.

"Waktu dia di Pangkalpinang juga polresnya sempat dibakar tuh, zaman dia Kapolresnya, karena dia menangkap BBM ilegal yang ada oknum TNI-nya," cerita Romi.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Award 2022 di sini!]

Romi juga menyampaikan cerita seorang perwira yang hendak dipukul Rajendra karena berkunjung dengan membawa sejumlah uang.

"Jadi di dekat rumah saya juga ada perwira yang kebetulan dinas di Bangka, dia Kanit Lantas. Jadi Kanit Lantas ini sowan ke rumah Kapolres bawa uang, mau ditempeleng sama Pak Rajendra," tutur Romi.

Cerita Rajendra Tegas ke Keluarga

Romi selanjutnya bercerita soal sikap Rajendra saat kedua orang tuanya menjadi korban mafia tanah. Rajendra malah menyalahkan orang tuanya.

"Kalau bersalah, ya bersalah. Kalau benar, dia bantu, walaupun orang tuanya. Orang tuanya juga mengalami permasalahan, dia tidak bantu, kalau bersalah," tuturnya.

"Masalah tanah kalau nggak salah, tanah orang tuanya dicaplok, sengketa dengan perusahaan. Menurut Pak Rajendra, orang tuanya waktu beli tanah nggak ngecek lagi surat-surat tanahnya, jadi salah. Orang tuanya saja nggak dibantu," ujar Romi.

Romi mengaku beberapa kali bertemu Kombes Rajendra. Menurutnya Rajendra polisi yang murah senyum namun cara bicaranya menunjukkan sifat keras.

"Pernah ada keluarga nabrak orang, karena orang ini mungkin sakit, jadi yang nabrak harus disel. Telepon ke orang tua Pak Rajendra, minta tolong orang ini (agar) jangan ditahan. Pak Rajendra bilang, 'Beruntung itu ditahan sementara. Kalau saya kapolseknya, saya tahan betul!'.

Hidup Sederhana

Masih kata Romi, hidup Rajendra dinilainya sederhana. Romi menyebut perwira menengah dengan tiga 'melati' di pundaknya ini lalu-lalang menggunakan mobil dan vespa tua.

"Kan saya suka lewat depan rumah dia itu. Saya juga kenal adiknya. Jadi dia itu punya kendaraan mobil itu tahun '95, mobil Tropper, Isuzu Tropper," sebut Romi.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Award 2022 di sini!]

"Mobil itu dibawa ke Palembang untuk orang tuanya pakai, setelah itu dibawa ke Jakarta. Kadang-kadang pakai Vespa Excel yang dia beli dari adiknya (dengan harga) satu juta," lanjut dia.

Terakhir, Romi mengatakan Rajendra pernah ditawari mobil mewah merek Hummer dari pengusaha-pengusaha BBM di Bangka. Namun Rajendra malah mengancam akan menembak pemberinya dan mengusir.

"Kalau yang di Bangka itu sudah banyak cerita. Pengusaha-pengusaha BBM di sana kan banyak yang bermain-main uang. Pernah saya dengar cerita dia mau ditawari mobil Hummer H3 itu, waktu itu di rumahnya. Sama Pak Rajendra diusir, hampir diancam ditembak kalau dalam hitungan lima detik, kalau nggak salah, nggak keluar rumah dia," pungkas Romi.

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.

Simak juga 'Megawati Kenang Sosok Jenderal Hoegeng: The Real Polri':

[Gambas:Video 20detik]



(aud/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads