Ketum PBNU Siap Ikuti Keputusan soal Pemilu 2024: Kami Tinggal Nyoblos

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 15 Mar 2022 18:06 WIB
Puan temui Ketum PBNU Yahya Staquf (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan siap mengikuti keputusan soal Pemilu 2024. Dia menyerahkan urusan jadwal Pemilu kepada pembuat kebijakan.

"Ya kita persilakan kepada yang berwenang untuk itu, silakan. PBNU akan menerima apa pun keputusan yang dibuat oleh para pemegang wewenang baik itu pemerintah, DPR, MPR, dan lain-lain. Silakan," kata Yahya usai bertemu dengan Ketua DPR Puan Maharani di kantor PBNU, Selasa (15/3/2022).

Yahya mengatakan pihaknya hanya mendengar isu penundaan Pemilu yang dilontarkan beberapa pimpinan partai politik. Namun, kata dia, PBNU akan mengikuti apa pun hasil akhirnya nanti.

"Ya PBNU kan cuma mendengar dan mungkin menjembatani dialog kalau diperlukan. Tapi yang memutuskan kan bukan kita. Silakan kita kan tinggal ikut aja, tinggal nyoblos," ujarnya.

Ketua DPR, Puan Maharani, mengatakan Pemilu 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati DPR, KPU, dan Pemerintah. Pemilu, katanya, bakal digelar pada 14 Februari 2024.

"Terkait Pemilu 2024, tadi saya menyampaikan bahwa posisi DPR sesuai dengan mekanisme yang sudah dilakukan. Pemerintah, DPR, dan KPU sudah menyepakati bahwa pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024," kata Puan.

Sebelumnya, Yahya sempat bicara soal usulan penundaan Pemilu 2024. Dia menilai usulan itu masuk akal.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Yahya di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar seperti dilansir Antara, Senin (28/2).

Menurutnya, usulan penundaan pemilu ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," kata dia.

Menurutnya, seluruh pihak dapat melihat banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga dirasakan di seluruh dunia.

Mulai dari pandemi COVID-19 kemudian banjir beberapa waktu lalu hingga gempa bumi pada saat ini. Dia mengatakan keadaan yang sulit tidak hanya dihadapi Indonesia, tapi juga dunia.

"Kunci hadapi harus luwes dan ulet supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.




(haf/haf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork