Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta fraksi Golkar Judistira Hermawan mengatakan masalah polusi batu bara di Marunda, Jakarta Utara (Jakut) harus menjadi perhatian khusus. Judistira mengusulkan adanya sidak ke pabrik yang menyebabkan polusi itu.
"Ya saya kira ini menjadi perhatian khusus apa yang terjadi di Marunda bahwa ada polusi yang ditimbulkan dari adanya kegiatan usaha di bidang batu bara," kata Judistira kepada wartawan, Senin (14/3/2022).
Judistira mengusulkan agar DPRD DKI Jakarta dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meninjau langsung ke pabrik yang menyebabkan polusi itu. Sehingga, kata dia, akan diketahui mengenai pelanggaran yang dilakukan.
"Saya akan mengusulkan Komisi D bersama Dinas terkait khususnya Dinas Lingkungan Hidup untuk meninjau ke perusahaan itu dan kita akan cari solusi nya termasuk apa sudah pernah diperingatkan atau apa ada pelanggaran yang terjadi di sana kita akan minta sanksi yang tegas dari Pemprov DKI Jakarta. Kita akan lakukan sidak ke sana," jelasnya.
Judistira tak ingin polusi batu bara ini menimbulkan korban baru. Oleh sebab itu, Judistira menilai sidak harus segera dilakukan.
"Kita tidak ingin ada warga yang lain terdampak kesehatan akibat polusi batu bara ini, ya segera kita akan sidak saya kira," sebutnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya menyoroti parahnya pencemaran akibat abu batu bara di kawasan Marunda. KPAI menerima sejumlah aduan warga, salah satunya pencemaran abu batu bara membuat ada anak yang menjalani transplantasi atau operasi mengganti kornea mata.
KPAI telah melakukan komunikasi dengan warga sekitar. Retno mengatakan warga, terutama anak-anak, mengalami berbagai penyakit akibat abu batu bara. Dia mengatakan warga mengalami masalah pernapasan hingga gatal-gatal pada kulit, bahkan ada anak yang harus membutuhkan donor mata.
Simak Video 'Aksi Protes Warga Marunda Gegara Batu Bara Bikin Polusi':
(lir/isa)