Ketua KPK Firli Bahuri dilaporkan ke Dewan Pengawas gegara SMS blast yang dinilai tidak memberi pesan antikorupsi. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menganggap SMS blast KPK sebagai niat baik yang harus didukung.
"Hemat saya, kalau niat baik maka harus didukung. Kita biasakan husnuzon, Tidak boleh niat baik dikalahkan oleh niat tidak baik atau spekulasi," kata Jazilul kelada wartawan Sabtu (12/3/2022).
Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan pesan pemberantasan korupsi memang harus disampaikan kepada masyarakat. Menurutnya masyrakat perlu dilibatkan dalam 'orkestrasi' pemberantasan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesan pemberantasan korupsi memang sampai kepada seluruh masyarakat," ujarnya.
Jazilul menilai SMS blast sebagai strategi KPK untuk memberantas korupsi. Sebab kata Jazilul, KPK sedang mengedeoankan pencegahan korupsi.
"Apalagi KPK saat ini mengedepankan pencegahan korupsi. Sepertinya ini Strategi pemberantasan korupsi melalui pendidikan supaya orang tidak korupsi," imbuhnya.
Firli Dilaporkan Mantan Pegawai KPK
Sebelumnya, mantan pegawai KPK yang tergabung dalam IM57+ Institute melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Dewan Pengawas (Dewas) soal adanya dugaan pelanggaran etik dalam penggunaan fasilitas 'SMS blast'. Pesan SMS itu diduga tak mengandung pesan antikorupsi. Seperti apa pesannya?
Berdasarkan tangkapan layar yang diterima detikcom, Jumat (11/3/2022), pesan itu tertulis 'Manusia sempurna, bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang selalu belajar dari kesalahan'. Tertulis di bawah pesan itu yakni 'Ketua KPK'.
Terlihat pengirim SMS itu tertulis nama 'KPK RI'. IM57+ memandang pesan tersebut tak mengandung pesan antikorupsi, melainkan pesan yang bersifat pribadi.
Senior Investigator IM57+ Rizka Anungnata mengatakan ada beberapa pihak yang menerima SMS tersebut, namun tak mengandung pesan antikorupsi, melainkan pesan tersebut lebih mengandung pesan pribadi.
"Kronologi kasus berangkat dari pengakuan beberapa orang yang mendapatkan pesan singkat SMS blast dari KPK RI. Namun isi pesan tersebut tidak berkaitan dengan nilai-nilai antikorupsi dan justru berisi pesan pribadi yang mengatasnamakan Ketua KPK. Pesan tersebut pun sempat viral dan menjadi perbincangan publik di media sosial," katanya.
Rizka menyebut SMS blast ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, pesan itu hanya mengatasnamakan Firli dan tak jelas sumber anggarannya.
"Adapun persoalan apakah SMS blast Ketua KPK menggunakan anggaran SMS blast e-LHKPN tidak pernah diklarifikasi dengan jelas oleh Plt Juru Bicara Ali Fikri. Apabila tidak menggunakan anggaran tersebut hal yang selanjutnya patut dipertanyakan dari mana anggaran itu berasal," katanya.
Sosok Minggu Ini: Kisah Nurida, Dulu Pemulung, Kini Bangun 'Sekolah Pemulung' di Pinggir Kuburan